Darmadi Geram Ada Netizen Bikin Petisi Online ''Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan''
Politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto mengaku geram dengan beredarnya petisi online yang berjudul Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto mengaku geram dengan beredarnya petisi online yang berjudul 'Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan'.
Menurutnya, pembuat petisi tersebut hanya untuk mencari sensasi di tengan panasnya suhu politik jelang pelaksanaan Pilkada serentak.
"Menurut saya petisi tersebut hanya ingin mencari sensasi saja, supaya terkenal di tengah kondisi saat ini banyak beredar informasi hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Darmadi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Baca: Ada Petisi Minta PDIP Dibubarkan Gara-gara Usung Ahok, Ini Kata Petingginya
Pria yang juga merupakan anggota Komisi VI DPR RI, mengaku heran dengan adanya tudingan bahwa PDI Perjuangan telah melanggar konstitusi, UUD 1945 dan Pancasila.
Dirinya menegaskan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai yang mengawal Pancasila.
"Justru partai kami (PDI Perjuangan) lah rumah besar kaum nasionalis, rumah kebangsaan yang memegang teguh Pancasila, dan mengimplementasikan arti Bhinneka Tunggal Ika secara nyata," tuturnya.
Dirinya pun mengingatkan agar netizen yang membuat petisi tersebut jangan memakai kaca mata kuda untuk melihat kontribusi partai yang berlambang banteng itu.
Baca: Presiden Jokowi: Yang Ingin Mengganggu Presiden akan Dilawan PDIP
"Buktinya kita menjadi partai pemenang Pemilu 2014, berarti rakyat percaya dan yakin kita setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Ideologi partai kita sangat jelas, Pancasila 1 Juni 1945," tegasnya.
Darmadi pun menduga pihak yang membuat petisi tersebut lantaran PDI Perjuangan tampak sebagai garda terdepan mengusung pasangan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta.
Dirinya meminta agar pihak tidak bertanggung jawab itu tidak menggulirkan isu dan tuduhan yang aneh dan tak mendasar.
"Sudahlah jangan cari sensasi terus, dan sebar berita hoax, karena membenci seseorang yang belum tentu bersalah, kasihan masyarakat. Sebagai anak bangsa marilah kita kembali satukan pandangan, bergandengan tangan untuk kemajuan negeri ini kedepan. Stop kebencian, untuk Indonesia damai," tandasnya.