Terakhir Bertemu Desember Lalu Agus Yudhoyono Sempat Didoakan Hadi Utomo
Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono terkesan dengan mantan Ketua Partai Demokrat periode 2005-2010, Hadi Utomo yang meninggal dunia.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono terkesan dengan mantan Ketua Partai Demokrat periode 2005-2010, Hadi Utomo yang meninggal dunia, Minggu (15/1/2017) kemarin.
Bagi Agus, Hadi selaku orangtua, pemimpin partai politik dan militer Indonesia meninggalkan jejak yang membanggakan.
"Beliau sangat baik. Awalnya di dunia militer, lalu menjadi politisi. Beliau figur yang sangat baik," ujar Agus saat ditemui di rumah duka, bilangan Condet, Jakarta Timur, Minggu pagi.
Hadi Utomo merupakan paman Agus. Istri Hadi adalah adik kandung ibunda Agus, Ani Yudhoyono.
Hadi wafat pada usia 71 tahun, sekitar pukul 03.47 WIB, Minggu pagi.
Jenazah Hadi lalu dimakamkan di Klepu, Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Terakhir kali, Agus bertemu Hadi pada Desember 2016 lalu. Saat itu, Hadi terbaring di rumah sakit.
"Saya melihat beliau memiliki determinasi yang tinggi dalam mencapai cita-cita," ujar Agus seraya mengaku, mendapatkan doa dari sang paman saat ikut bersaing pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Beliau sangat semangat karena tahu bahwa saya akan berjuang. Beliau mendoakan saya agar berhasil dalam Pilkada," kata Agus.
Senada dengan Agus, mantan Menteri Koordinator Perekonomian era SBY, Hatta Rajasa yang mengaku sangat mengenal sosok Hadi lantaran pernah bergelut di dunia politik pada rentang waktu yang sama.
"Cukup lama kami sama-sama di politik," kenang Hatta saat ditemui di rumah duka.
Sosok Hadi dipandang sebagai sosok yang sangat baik dan penuh perhatian pada perkembangan demokrasi.
Meski berlatar belakang militer, namun ketertarikannya pada pengembangan demokrasi sangat tinggi.
Tidak heran, Partai Demokrat menjadi salah satu partai dengan perolehan suara tertinggi di bawah kepemimpinannya.
"Waktu Demokrat dipimpin almarhum, katakanlah memenangkan Partai Demokrat menjadi nomor satu waktu itu, saya kira kepemimpinannya baik sekali," lanjut Hatta.
Hatta pun menyebut, dunia politik pasti kehilangan sosok Hadi. Ia berdoa agar almarhum khusnul qotimah.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menuturkan, sebelum ajal menjemput, Hadi Utomo telah lama menderita sakit.
Selain karena Hadi menderita sakit, Roy tak memungkiri bahwa usia juga menjadi salah satu faktor.
"Memang almarhum sudah beberapa saat menderita sakit. Terakhir saya juga sempat besuk ketika berada di rumah sakit," kata Roy.
"Atas nama seluruh keluarga besar Partai Demokrat, saya Roy Suryo turut berduka cita sedalam-dalamnya dan semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT," ujarnya.
Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat melayat ke rumah almarhum Hadi Utomo.
Hadir di rumah duka di Kompleks Condet Baru Nomor B6, Jalan Batu Ampar II, Condet, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.30 WIB, SBY datang didampingi putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.
SBY juga tampak didampingi sang istri, Ani Yudhoyono, sang putra Edhie Baskoro Yudhoyono dan Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Agus Hermanto.
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengamini perihal kesuksesan Hadi Utomo di dunia politik.
Hinca mengatakan, pada 2009 Hadi telah membawa Partai Demokrat menjadi partai terbesar di Indonesia.
Hadi Utomo juga berhasil membawa 148 kader Demokrat menuju Senayan.
"Kami tidak akan melupakan jasa-jasanya dan kami akan terus melanjutkan penjuangannya," kata Hinca. (wah/kps)