Emirsyah Satar Diduga Terima Suap dari Rolls Royce di Singapura
Agus Rahardjo sebelumnya pernah mengungkapkan terkait mengenai petinggi BUMN yang menerima uang di Singapura.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Direktur Utama maskapai penerbangan Garuda Indonesia Emirsyah Satar diduga menerima suap dari Rolls Royce dan membuka rekening di Singapura.
Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya pernah mengungkapkan terkait mengenai petinggi BUMN yang menerima uang di Singapura.
"Iya, itu yang dulu saya sampaikan," kata Agus Rahardjo, Jakarta, Kamis (19/1/2016).
Pada saat itu, Agus mengatakan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Kata Agus kasus tersebut tidak hanya satu.
"Jadi tidak hanya satu. Mudah-mudahan doakan kita bisa usutnya lebih cepat," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
KPK akan memberikan keterangan resmi mengenai penetapan Emirsyah Satar sebagai tersangka.
Selain Emirsyah, diduga masih ada tersangka lainnya.
Kemarin, KPK telah menggeledah empat lokasi.
Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengatakan tidak ada penggeledahan di lingkungan Garuda Indonesia oleh KPK.
Benny mengaku kaget membaca media penggeledahan yang dilakukan KPK terkait dengan Garuda.
"Kalau kita tahunya dari media. Belum tahu sama sekali," kata Benny Butarbutar saat dihubungi Tribun tadi pagi.
Penetapan Emirsyah Satar sebagai tersangka diduga terkait pembelian 14 pesawat A330-900neo dari perusahaan pesawat dari Inggris Rolls Royce.
Kerja sama tersebut bernilai sekitar Rp 15,6 triliun.