Saat Jokowi Sanjung Habibie
Sebuah foto persamuhan dengan Habibie pun diunggah di akun Facebook resminya, Kamis (19/1) malam, usai pertemuan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengapresiasi semangat Presiden ketiga RI BJ Habibie memikirkan bangsa Indonesia.
Sebuah foto persamuhan dengan Habibie pun diunggah di akun Facebook resminya, Kamis (19/1/2017) malam, usai pertemuan.
Dalam akun Facebook milik Jokowi - sapaan Joko Widodo- mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak sungkan untuk memuji Habibie.
Baca: Buku Pemberian Try Sutrisno Dibaca dan Ditandai oleh Jokowi
Bagi Jokowi, Habibie merupakan seorang tokoh yang menginspirasi. Bahkan, beliau dianggap kerap berikhtiar untuk Indonesia agar menguasai teknologi maju.
"Di usia 80 tahun, Pak Habibie masih memikirkan bangsanya. Setelah tiga bulan berada di luar negeri, beliau datang ke Indonesia dan siang ini berkunjung ke Istana. Wajahnya terlihat gembira dan segar bugar," kata Jokowi.
Pertemuan Jokowi dan Habibie di Istana Kepresidenan berlangsung sekitar dua jam.
Setelah bertemu secara tertutup, Jokowi dan Habibie enggan menyampaikan pernyataan.
Baca: Presiden Jokowi Berdiskusi dengan Habibie dan Try Sutrisno
"Saya melepas Pak Habibie di tangga istana, sore ini. Semoga beliau tetap sehat dan memberikan sumbangsih pemikiran untuk bangsa Indonesia," kata Jokowi.
Namun demikian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyebut, salah satu topik yang menjadi pembahasan adalah mengenai kondisi sosial di Indonesia saat ini.
"Khususnya, terkait Pancasila, pluralisme, dan toleransi," kata Pratikno di Istana.
Baca: Ini Bedanya Jokowi, Habibie dan Gus Dur Versi Menteri Luhut
Menurut Pratikno, Habibie mengatakan ke Presiden bahwa Indonesia punya modal besar untuk menjaga kehidupan yang toleran. Muslim Indonesia adalah Muslim yang toleran.
"Jadi, Pak Habibie meyakinkan ke Presiden bahwa kekuatan kita menjaga Bhinneka Tunggal Ika sangat kuat," ucap Pratikno.
Selain itu, lanjut Pratikno, Habibie juga memberikan masukan ke Presiden mengenai perkembangan teknologi yang bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia, misalnya hal teknis mengenai pembuatan pesawat terbang.
Presiden pun sangat setuju bahwa pemerintah harus mengembangkan industri yang mempunyai nilai tambah tinggi.
"Concern-nya Pak Presiden kan bagaimana bisa membawa implikasi yang luas terhadap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah ekonomi, sekaligus memberi peluang kerja untuk generasi muda," ucap Pratikno.
Baca: Kata-kata Habibie pada Ahok Ini yang Bikin Netizen Merinding
Selain Habibie, Jokowi juga menerima Wakil Presiden keenam RI Try Sutrisno di Istana. Pertemuan tersebut pun membahas pemantapan Pancasila.
Pratikno mengatakan, pertemuan ini atas permintaan audiensi yang diajukan oleh Habibie dan Try.
Dalam kesempatan itu, Try Sutrisno memberikan Jokowi sebuah buku.
"Tadi Pak Try Sutrisno memberikan masukan mengenai pemantapan Pancasila. Jadi banyak, bahkan Presiden tadi diberi buku," kata Pratikno.
Pratikno mengatakan, Jokowi antusias dengan pemberian buku mengenai Pancasila tersebut.
Bahkan, Jokowi langsung membaca dan melingkari beberapa poin yang menarik dalam buku tersebut untuk diimplementasikan dalam unit kerja pemantapan Pancasila yang tengah digagas oleh pemerintah.
"Presiden saya lihat siang tadi baca. Beliau melingkar-lingkari beberapa gagasan yang muncul di situ. Bagus sekali," ucap Pratikno.
"Kita harus sampaikan kepada teman-teman yang menyiapkan program tersebut," tambah mantan Rektor UGM ini.
(tribunnews/nicolas manafe/kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.