Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar ''Ngaji Kebangsaan'', PDIP Ingatkan Islam yang Perkuat Nasionalisme

PDI Perjuangan menggelar ngaji bersama dengan tema “Ngaji Kebangsaan” di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gelar ''Ngaji Kebangsaan'', PDIP Ingatkan Islam yang Perkuat Nasionalisme
Tribunnews.com/Imanuel Nicolas Manafe
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Romo Benny Susetyo dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH Nuril Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nuril. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malam ini, Sabtu (21/1/2017), PDI Perjuangan menggelar ngaji bersama dengan tema “Ngaji Kebangsaan” di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Acara yang dimulai pada pukul 19.30 WIB ini dipimpin oleh Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH Nuril Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nuril.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, acara ini diikuti segenap elemen bangsa yang membuktikan ada komitmen dan semangat kuat dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

"Ini semangat bersama dan menunjukkan komitmen yang kuat dalam masalah kebangsaan," kata Hasto.

Sementara itu, Gus Nuril mengaku berterimakasih menjadi bagian dalam acara Ngaji Kebangsaan ini.

"Ada hikmah yang luar biasa saya diundang Ngaji Kebangsaan ini. Karena kita perlu menegaskan, bahwa mengamalkan agama itu tetap sejalan dengan semangat nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," tutur Hasto.

Menurut Gus Nuril, kegiatan seperti ini perlu digalakkan di tengah adanya upaya memecah belah rasa kebangsaan dan nasionalisme dalam bingkai Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

Berita Rekomendasi

Bahkan, sekarang ini ada sekelompok yang secara terang-terangan mengkafirkan kelompok penganut agama lain yang dilindungi konstitusi.

"Penting untuk kembali ke nilai kebangsaan kita, agar jangan ada upaya membenturkan agama dengan Pancasila. Jangan dihancurkan sendi kebangsaan, yang sudah dikokohkan para pendiri bangsa," ucap Gus Nuril.

"Itu tidak bisa dibenarkan. Apalagi mulai ada. penghinaan lambang negara, penghinaan terhadap Presiden, penghinaan terhadap ulama-ulama NU," kata Gus Nuril.

Menurut Gus Nuril, gerakan yang membenturkan Pancasila dengan agama tujuannya satu, yaitu memecah belah bangsa. Maka perlu ditegaskan, mana yang berkhianat dan mana yang teguh mempertahankan NKRI dan dasar negara.

Untuk itu, dia pun meminta agar dalam menghadapi ancaman pemecahbelah bangsa jangan didikotomikan bahwa ini bukan menjadi bagian dari tugas TNI dengan alasan bahwa TNI hanya menghadapi ancaman dari luar.

"TNI harus hadir dalam menghadapi ancaman ini. Tidak cukup hanya dibebankan kepada Polri. Kita harus satu padu, dalam menghadapi ancaman ini. Kita tidak bisa mentolerir tindakan carut marut ini, dimana semua orang yang beda paham dikafirkan. Ini sama sekali tidak layak dibiarkan di Indonesia," kata Gus Nuril.

Dalam acara ini, dihadiri juga Ketua DPP PDI Perjuangan Idham Samawi, Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi PDI Perjuangan) Hamka Haq dan sejumlah fungsionaris DPP PDI Perjuangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas