Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perantara Suap Mantan Dirut Garuda Ditangani KPK Singapura

Connaught International adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan tidak beroperasi di Indonesia.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Perantara Suap Mantan Dirut Garuda Ditangani KPK Singapura
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Emirsyah Satar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen mesin pesawat jet asal Inggris, Rolls Royce, menggunakan pihak lain untuk memberikan uang suap kepada Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah Satar.

Uang senilai Rp 20 miliar dan barang seharga 2 juta Dolar Amerika Serikat diserahkan melalui Benneficiari Connaught International Pte Ltd, Sutikno Soedardjo.

"Perantara Rolls Royce dapat dana tertentu dan dimasukan dalam satu perusahaan tersebut," kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, Jakarta, Jumat (20/1).

Connaught International adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan tidak beroperasi di Indonesia. 

Oleh karena itu, Sutikno tidak akan ditangani KPK tapi oleh Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura.

"(Perusahaan itu) tidak ada di Indonesia, sehingga CPIB yang tangani itu (penyidikan di Singapura)," katanya.

Emirsyah Satar kemudian menerima uang tersebut di Singapura dan membuka rekening bank negara tersebut. Rekening itu kini telah dibekukan hasil kerja sama KPK dengan CPIB.

Berita Rekomendasi

Suap terkait pengadaan pesawat Air Bus untuk Garuda Indonesia kurun waktu 2005-2014 sebanyak 50 unit.

Emirsyah Satar diduga menerima suap berupa uang 1,2 juta euro dan 180 ribu dolar AS atau setara Rp 20 miliar, serta barang senilai 2 juta dolar AS (Rp 26 miliar).

KPK juga menggandeng lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), untuk meminta keterangan kepada Rolls Royce.

KPK tidak berwenang melakukan pemeriksaan terhadap Rolls Royce karena perusahaan itu berkedudukan di Inggris.

"Yang melakukan pemeriksaan adalah SFO, karena mereka ada di Inggris. Kami tidak punya kewenangan memeriksa pihak Rolls Royce," ujarnya.

Syarif mengatakan pihaknya tidak akan menemui kesulitan karena hasil pemeriksaan SFO terhadap Rolls Royce akan sepenuhnya tersedia untuk KPK.

"Informasi yang didapat SFO dibuat available (tersedia) untuk KPK sehingga kita bisa pakai karena itu hasil pemeriksaan formal dan resmi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas