Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petinggi Partai Demokrat Tanggapi Pengacara Ahok Berniat Laporkan SBY

Menurut Hinca, pernyataan SBY soal pengakuannya disadap bukan tanpa alasan.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Petinggi Partai Demokrat Tanggapi Pengacara Ahok Berniat Laporkan SBY
GARRY ANDREW LOTULUNG
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). Susilo Bambang Yudhoyono memberi penjelasan soal tuduhan terkait komunikasinya dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia Maruf Amin terkait sikap keagamaan MUI mengenai kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama perlu membuktikan pernyataannya mengenai telepon dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Ketua Umum MUI Maruf Amin.

Hal itu diungkapkan untuk menanggapi pernyataan kuasa hukum Basuki, Tommy Sihotang, yang menilai bisa saja pihaknya melaporkan SBY dengan tuduhan fitnah karena mengaku disadap.

"Kami enggak usah komentar yang begitulah. Komentar dia (kuasa hukum) yang kemarin saja belum diselesaikan. Ya kan? Biarkan dulu," kata Hinca kepada pewarta, Sabtu (4/2/2017).

Baca: Pengacara Ahok Bilang Bisa Saja Laporkan SBY ke Polisi

Menurut Hinca, pernyataan SBY soal pengakuannya disadap bukan tanpa alasan.

Hal itu menunjukkan bahwa ada masalah besar yang menyangkut SBY dan Partai Demokrat pada umumnya.

"Ada problem besar yang kami hadapi soal itu dan karena itu kami sampaikan ke publik, terang benderang dan kami tunggu. Pak SBY kan mengatakan kami monitor sejak disampaikan sampai sekarang, dan sampai sekarang kami monitor terus," tutur Hinca.

Ketika ditanya apakah Partai Demokrat dan SBY akan melakukan hal serupa, yakni melaporkan kuasa hukum Basuki, disebut Hinca belum ada rencana ke sana.

Berita Rekomendasi

Pihaknya ingin masalah yang ada sekarang diproses terlebih dahulu sehingga tidak ada pandangan yang keliru di hadapan publik.(Andri Donnal Putera)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas