Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mabes Polri Benarkan Seluruh Ulama di Jawa Timur Didata, Ini Tujuannya

Pendataan tersebut merupakan program Polda Jawa Timur agar adanya sinergitas antara polisi dengan ulama.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mabes Polri Benarkan Seluruh Ulama di Jawa Timur Didata, Ini Tujuannya
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan bahwa unit kepolisian di Jawa Timur melakukan pendataan terhadap alim ulama dan pemilik pondok pesantren di sekitar wilayah tersebut.

Pendataan tersebut merupakan program Polda Jawa Timur agar adanya sinergitas antara polisi dengan ulama.

"Jadi pendataan yang dimaksud untuk lebih mendapatkan data yang akurat dari tiap-tiap Polres keberadaan alim ulama," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Baca: Terkait Kasus Ahok, LDII Imbau Bangsa Indonesia Hormati Ulama

Polda Jatim, kata Boy, kerap mengikutsertakan ulama dalam berbagai acara keagamaan di Polda, seperti perayaan hari besar.

Ia mengatakan, sebelumnya mungkin banyak ulama atau tokoh agama yang luput dari undangan Polda Jatim.

"Karena lazimnya juga ada unsur pergantian dari unsur tokoh dari pimpinan pondok dari kemungkinan diganti dengan generasi berikutnya. Lebih kepada updating lagi," kata dia.

Berita Rekomendasi

Baca: Intelijen Dikerahkan Mendata Semua Kiai di Jombang, Ulama Resah, Ada Apa?

Menurut Boy, pendataan ulama di Jawa Timur sudah berjalan cukup lama.

Polisi melibatkan tokoh agama untuk membantu menjaga situasi keamanan.

Saat ini, pendataan tersebut hanya berlaku di Jawa Timur karena merupakan program tersendiri.

Boy sendiri sempat mengalaminya saat menjadi Kapolres Pasuruan.

"Saya jadi Kapolres itu berkeliling ke pesantren, bertemu dengan alim ulama. Sudah lama sekali," kata Boy.

Boy membantah pendataan ulama berkaitan dengan isu intoleransi yang belakangan menyeruak.

Dengan ada pendataan ulama, kata dia, maka konflik atau gesekan kecil di masyarakat bisa dicegah dengan pendekatan yang lembut.

Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas