Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Staf Khusus Presiden dan Ketum Komunitas Banteng Muda Ajak Pemuda Jadi Agen Toleransi

Safari politik pemuda terus dilakukan oleh Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM) Banyu Biru Djarot.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Staf Khusus Presiden dan Ketum Komunitas Banteng Muda Ajak Pemuda Jadi Agen Toleransi
Ist/Tribunnews.com
Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM) Banyu Biru Djarot bersama jajaran pengurus DPP KBM silaturahmi ke Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendropriyono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Safari politik pemuda terus dilakukan oleh Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM) Banyu Biru Djarot.

Kali ini dia melakukan audiensi untuk silaturahmi dengan Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendropriyono.

Banyu didampingi Ketua Polhukkam KBM Lexyndo Hakim, beserta jajaran pengurus DPP KBM diterima di kantor Staf Khusus yang berlokasi di gedung Sekretariat Negara Jalan Veteran Timur III Nomor 7,  Jakarta, Senin (6/2/2017).

"Ini rombongan teman-teman lama saya, dan tentunya mereka kesini kan saya selain 'reunian', saya juga mau mendengarkan ide-ide dan gagasan serta pandangan sahabat banteng muda," tutur Diaz.

"Ini judulnya sih kongkow serius santai, karena kita teman baik udah lama dan seperjuangan sejak dulu di timses Jokowi-JK. Intinya itu di mata saya pemuda adalah kunci karena kitalah anak panah yang melesat kedepan menuju sasaran masa depan Indonesia Raya. Nah, jangan kita salah sasaran dan terpecah. Makanya kita kumpul disini," papar Banyu.

Suasana dialog berlangsung santai berlangsung sejam lebih. Banyak topik kepemudaan dan kebangsaan yang dibahas. Ketua Umum KBM juga memberikan cinderamata berupa plakat kepada stafsus presiden.

Terkait ancaman hoax yang dapat memecah belah bangsa, Diaz berkata, "Jangan salah, yang termakan hoax itu bukan hanya masyarakat kelas bawah saja.

BERITA REKOMENDASI

Kalangan menengah atas juga dapat terpengaruh. Contohnya, kasus penembakan di sebuah toko pizza di Washington, DC yang dilakukan oleh seorang warga kulit putih yang religius dan cukup well-educated setelah membaca berita hoax dari media online tentang restoran yang diduga dimiliki oleh Hillary Clinton dan melakukan praktik eksploitasi anak," jelas Diaz.

Karena itu dia mendukung KBM bisa menyuarakan pentingnya verifikasi sebuah substansi berita sebelum menyebar berita tersebut.

"Kadang dalam menjadi agen perubahan kita harus juga menjadi agen yang menjaga nilai fundamental agar tidak berubah, sehingga perubahan kearah yang benar bisa terus dijalankan. Dalam hal ini, kita harus menjadi "Agen Toleransi" Bagi Indonesia. Kita tahu kan sekarang isu perpecahan nuansanya lagi tegangan tingkat tinggi. Nah ayo, redam bersama, padukan perbedaan. Ingat, Garuda itu artinya Gabungan Rupa Rupa Daerah," kata Banyu.

"Hati-hati urusan hoax. Saya sepakat sama Diaz, ayo redam yang tidak benar dan mau memperkeruh suasana. Mari jaga terus negeri ini titipan Proklamator Tercinta Bung Karno," pungkas Banyu. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas