Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Anggap Kasus Ahok Bukan Isu Kebhinnekaan atau SARA

SBY mengatakan, kasus tersebut cukup mengguncang publik dan membuat situasi sosial dan politik memanas.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in SBY Anggap Kasus Ahok Bukan Isu Kebhinnekaan atau SARA
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan oercakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung kasus dugaan penistaan agama yang menjerat calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam pidato politiknya.

SBY mengatakan, kasus tersebut cukup mengguncang publik dan membuat situasi sosial dan politik memanas.

Ia mengatakan, ucapan Ahok saat itu yang menyitir salah satu ayat di Al Quran merupakan isu yang sederhana.

Baca: Politikus Demokrat Sempat Tanyakan Demo SBY Saat Rapat dengan Panglima TNI

Baca: Sindir SBY, Andreas: Kantor PDIP Tiap Hari Didemo Tapi Nggak Ribut-ribut Tuh

Namun ia menilai, Pemerintah tidak bijak dalam mengelolanya sehingga berkembang menjadi isu yang rumit dan melebar.

"Saya berpendapat kasus hukum Basuki Tjahaja Purnama bukan isu Kebinekaan dan SARA dan juga bukan isu NKRI," kata SBY di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

BERITA REKOMENDASI

Menurut SBY, kasus tersebut dalam perkembangannya seolah dipolitisasi dan digeser untuk masuk ke isu kebinekaan dan SARA.

Akibatnya, masyarakat di akar rumput bersitegang dan membuat situasi sosial dan politik menjadi tidak kondusif.

"Saya berpendapat, ketegangan sosial dan politik harus diakhiri. Jangan dibesar-besarkan. Mari kita petik hikmah yang berharga dari peristiwa tersebut," kata ayah dari Cagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono itu.

SBY sebelumnya sempat mengomentari kasus Ahok.

Ketika itu, SBY mengingatkan Polri agar jangan sampai negara "terbakar" terkait proses hukum kasus Ahok.


"Kalau ingin negara ini tidak terbakar oleh amarah para penuntut keadilan, Pak Ahok mesti diproses secara hukum. Jangan sampai beliau dianggap kebal hukum," ucap SBY.

SBY ketika itu juga mengingatkan aparat penegak hukum untuk mendengarkan protes masyarakat terkait kasus Ahok.

SBY meyakini, unjuk rasa bakal terus terjadi jika protes tersebut diabaikan. Menurut dia, aksi unjuk rasa di banyak daerah itu terjadi karena protes mereka tidak didengar soal kasus Ahok.

"Kalau (pendemo) sama sekali tidak didengar, diabaikan, sampai Lebaran kuda masih ada unjuk rasa itu," ucap SBY.

Penulis : Rakhmat Nur Hakim

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas