Jadi Tersangka, KPK Periksa Anggota DPR Musa Zainuddin
Musa diperiksa terkait penerimaan hadian di kasus suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota komisi V DPR RI Fraksi PKB, Musa Zainuddin hari ini, Kamis (16/2/2017) diagendakan diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Menurut Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Musa diperiksa terkait penerimaan hadian di kasus suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Hari ini kami panggil anggota DPR RI, MZ sebagai tersangka. Ini pemeriksaan perdana sebagai tersangka," ungkap Febri.
Selain Musa Zainuddin, tersangka lainnya yang juga dari kalangan anggota DPR yakni Yudi Widiana Adi (YWA). Namun hingga kini, KPK belum menjadwalkan pemeriksaan pada Yudi.
Febri menuturkan pada minggu lalu, pihaknya juga memeriksa enam saksi yang seluruhnya swasta diperiksa untuk tersangka Yudi.
Mereka yakni Adhi Prihartanto, Tan Lendy Tanaya, So Kok Seng alias Aseng, H Paroli
Ari Apriansyah dan Slamet Waluyo.
"Saksi terakhir, Ayu Mega Sari yang adalah Karyawan Honorer Kemenpora diperiksa untuk tersangka MZ," terang Febri.
Dalam kasus ini KPK telah menetapkan 10 tersangka, termasuk dua tersangka baru yakni anggota Komisi V DPR fraksi PKS, Yudi Widiana Adi (YWA) yang diduga menerima uang dari Abdul Khoir, Dirut PT WTU Rp 4 miliar dan Musa Zainuddin (MZ), dari Fraksi PKB yang diduga menerima suap Rp 7 miliar dari Sok Kok Seng.
Kasus ini berawal dari adanya Operasi Tangkap Tangan pada Januari 2016 silam terhadap Damayanti Wisnu Putranti.
Selain Damayanti, KPK juga menangkap dua rekan Damayanti yakni Julia P dan Dessy Edwin. Mereka disangkakan menerima suap dari Abdul Khoir yang juga ditangkap.
Kasus berkembang dengan penangkapan tersangka lain, yakni Budi Supriyanto, Amran, Andi Tito dan Sok Kok Seng.
Dalam beberapa kali persidangan, nama Yudi dan Musa sering disebut sebagai pihak yang ikut serta menerima uang suap miliaran rupiah.