Mata Hary Tanoe Melotot Tanggapi Tuduhan Antasari
Wajah bos MNC Group itu berubah merah saat wartawan menanyakan tuduhan Antasari.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hary Tanoesudibyo, pengusaha yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), mendadak meradang ketika ditanya soal pernyataan Antasari Azhar, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang menuding dirinya pernah bertindak sebagai utusan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar tidak dilakukan penahanan terhadap Aulia Pohan.
Tonton juga:
"Jawaban cuma satu. Semua dengar ya, fitnah kok ditanggapin," ujar Harry Tanoe dengan nada tinggi, disambut tepuk tangan para kader Perindo, di kantor pusat DPP Perindo, Jakarta, Rabu (15/2).
Wajah bos MNC Group itu berubah merah saat wartawan menanyakan tuduhan Antasari. Mata Harry Tanoe pun melotot ketika menjawab pertanyaan terkait perannya untuk mengupayakan agar Aulia Pohan (besan SBY yang juga mantan Deputi Gubernur BI) tidak ditahan KPK yang saat itu dipimpin Antasari.
"Cukup ya. Kalau mau ditanggapin itu buang-buang waktu," tegas Harry Tanoe emosi. Ia menambahkan tidak ingin memikirkan pernyataan Antasari.
Harry Tanoe hanya ingin kerja produktif untuk mengembangkan Partai Perindo. Harry Tanoe berjalan cepat masuk ke dalam ruang rapat DPP Perindo, padahal sebelumnya terlihat kalem saat melepas 37 ambulans yang dikirim ke beberapa daerah untuk kader partainya.
Harry menyerahkan langkah hukum Antasari Azhar kepada SBY. Ia mengaku tidak ingin membuat ramai suasana yang telah dibuat ricuh oleh Antasari.
"Pak SBY kan sudah ambil langkah hukum. Biar saya lihat dulu, ngapain ramai-ramai," ujar Harry. Ia mempercayakan semua langkah yang dilakukan SBY untuk melawan tuduhan Antasari.
"Kalau SBY sudah beres artinya semua orang bisa tahu," kata Harry Tanoe.
Antasari Azhar menyebut dirinya belum menjadi kader PDI Perjuangan. "Hanya kabarnya saja itu. Kalau kabar-kabar saja silakan," kata Antasari di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Rabu.
Pria yang pernah menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan itu menegaskan sampai hari ini belum menjadi kader partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut. Dikatakannya, ia juga tidak ada dalam struktur PDI Perjuangan.
"Sampai hari ini saya tidak ada kartu anggota (PDIP). Tidak masuk struktur, tidak ada," tegasnya. Hingga saat ini Antasari mengaku belum melakukan pembicaraan apapunn dengan elite PDI Perjuangan.
Menurutnya, terlalu banyak persepsi yang menghubungkan ia akan gabung ke PDI Perjuangan. "Belum ada peembicaraan apapun. Ini persepsi orang yang kemudian mereka simpulkan," katanya. (tribunnews.com/fajar/zulfikar)