Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oesman Sapta Jelaskan Kenapa Banyak Anggota DPD yang Gabung ke Hanura

Oesman Sapta Odang yang akrab dipanggil Oso, menjelaskan kenapa banyak kader partai dan anggota DPD yang masuk ke Hanura.

Editor: Sanusi
zoom-in Oesman Sapta Jelaskan Kenapa Banyak Anggota DPD yang Gabung ke Hanura
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Oesman Sapta Odang menjawab pertanyaan wartawan di kediamannya Jalan Karang Asem, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis(22/12/2016). Oesman Sapta terpilih secara aklamasi menggantikan Wiranto dalam Munaslub Hanura di Kantor DPP Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyusul terpilihnya Oesman Sapta Odang secara aklamasi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, setidaknya sebanyak 27 anggota DPD ikut masuk ke partai yang didirikan oleh Jenderal TNI (purn) Wiranto itu.

Salah satu anggota DPD yang masuk adalah Gede Pasek Suardika. Sebelum terpilih menjadi anggota DPD, Pasek adalah kader Partai Demokrat.

Gede Pasek keluar dari Partai Demokrat, setelah Anas Urbaningrum yang sampai 2013 lalu menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, berkonflik dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden RI saat itu.

Dalam pidato politiknya di acara pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Oesman Sapta Odang yang akrab dipanggil Oso, menjelaskan kenapa banyak kader partai dan anggota DPD yang masuk ke Hanura.

"Hanura juga telah dipercaya oleh sebagaian besar (anggota) DPD RI, sebagai wadah perjuangannya," ujar Oso.

Dalam kesempatan tersebut, Oso yang juga merupakan anggota DPD RI itu menjelaskan, bahwa sejumlah anggota DPD RI mau masuk Partai Hanura selain karena kesamaan visi perjuangan, juga karena dipaksa para konstituen mereka di daerah.

"Disamping karena kesamaan 'platform', bergabungnya para senator ini, tidak lepas dari desakan para konstituennya, agar perjuangan mereka dalam menghilangkan kesenjangan pembangunan antardaerah," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas