Gerindra Anggap Wajar PDIP Ajak Parpol Pemerintah Dukung Ahok
Partai Gerindra menganggap wajar pernyataan PDI Perjuangan meminta partai pendukung pemerintah mendukung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menganggap wajar pernyataan PDI Perjuangan meminta partai pendukung pemerintah mendukung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta.
Sedangkan, Gerindra bersama PKS mengusung pasangan Anies-Sandi.
Baca: PDI-P Berharap Parpol Pendukung Pemerintah Solid di Pilkada DKI Jakarta
"Saya kira wajar, pemerintah saya menganggapnya wajar, ingin melakukan pengumpulan kekuatan atas partai koalisi, agar bersatu mendukung Ahok. Sesuatu yang wajar kami menganggapnya," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Muzani mengatakan Gerindra telah berkomunikasi dengan partai pendukung pasangan Agus-Sylvi yang tidak lolos ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Pengusung Agus-Sylvi terdiri dari Demokrat, PKB, PAN dan PPP kubu Rommahurmuziy.
"Kami sudah melakukan komunikasi dengan partai itu, untuk bergabung sama-sama melakukan pemenangan pasangan nomor 3 (Anies-Sandi) nanti. Tapi jika satu dan lain hal nanti keputusan dengan pertimbangan sendiri, akan menghormatinya," kata Muzani
Muzani mengakui banyak pihak yang mempertanyakan adanya intervensi pemerintah terkait Pilkada DKI Jakarta.
Sebab, Pilkada Serentak 2017 digelar di 101 daerah. Tetapi, hanya Pilkada DKI Jakarta yang mendapatkan perhatian lebih.
"Memang itu yang kemudian yang jadi pertanyaan banyak pihak. Hanya di Jakarta yang terlihat streching yang sangat serius di sini, tapi oke lah, karena itu kami paham, suatu keadaan, kami pun dengan kekuataan yang dimiliki akan berjuang untuk memenangkan Anies," kata Muzani.
Selain itu, Muzani juga mengatakan tidak ada kontrak politik mengenai dukungan partai pendukung Agus-Sylvi bila merapat ke Anies-Sandi. Gerindra, lanjut Muzani, melakukan komunimasi kepada seluruh partai pendukung Agus-Sylvi.
"Mereka mengatakan ada mekanisme internal yang akan dibicarakan partai, kami menghormati mekanisme itu. Selanjutnya terserah, apapun keputusan, kami menghormati. Kalau bergabung. Kami terhormat," kata Muzani.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.