Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GNPF MUI Bantah Keterangan Kapolri soal Dana Aksi 212 Ditransfer ke Turki

tim advokasi GNPF MUI membantah pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menyebutkan, sebagian dana aksi 411 dan 212 mengalir ke Turki.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in GNPF MUI Bantah Keterangan Kapolri soal Dana Aksi 212 Ditransfer ke Turki
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir di Bareskrim Polri, di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (10/2/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) membantah pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menyebutkan, sebagian dana aksi 411 dan 212 mengalir ke Turki.

Baca: Kapolri: Bachtiar Nasir Kirim Sebagian Dana Aksi Bela Islam ke Turki

Kapitra Ampera, yang merupakan anggota Tim Advokasi GNPF MUI, membantah adanya aliran dana ke Turki itu.

Kapitra mengatakan, Tito tak mendapatkan informasi lengkap mengenai aliran dana yang ditransfer ke Turki, karena transfer dana ke Turki itu melalui rekening pribadi Islahudin Akbar bukan dari rekening GNPF MUI.

Islahudin merupakan tersangka kasus dugaan pencucian uang terkait penyimpangan atau pengalihan dana Yayasan Keadilan untuk Semua (Justice for All).

"Mungkin Pak Kapolri dapat informasi kurang lengkap. Jadi apa hubungannya dengan Bachtiar Nasir?" ujar Kapitra saat dihubungi Kamis (23/2/2017).

Dana ditransfer Islahudin ke Insan Hak ve Harriyetleri ve Insani Yardim Vakfi (IHH) atau organisasi Hak Asasi Manusia, kebebasan dan Bantuan Kemanusiaan yang berada di Turki. Besaran dana yang ditransfer sebesar 4.600 dolar AS atau sekitar Rp 61,43 juta.

BERITA REKOMENDASI

"Dana Turki itu, benar ada pengiriman uang 4.600 dolar AS ke IHH. Uang itu dikirim pribadi melalui rekening IA. Uang itu asalnya dari Abu Kharis pengurus solidaritas untuk Suriah," ujar Kapitra.

Dana dihimpun dari bedah buku di masjid-masjid. Kemudian, dititip ke rekenimg Islahudin, dan ditransfer pada Juni 2016, "Belum ada aksi bela Islam," ujar Kapitra.

Menurutnya, dana ditransfer oleh Islahudin auh sebelum adanya aksi 411 atau 212. Tepatnya, pada Juni 2016, sebelum dibentuknya GNPF MUI.

"Belum ada GNPF karena GNPF baru ada akhir Oktober. Belum ada uang donasi dari warga ke GNPF melalui yayasan," ujar Kapitra.

Sebelumnya, Tito mengatakan, dana sumbangan masyarakat yang diterima GNPF MUI melalui Yayasan Keadilan untuk Semua tidak seluruhnya digunakan untuk kegiatan aksi.

Bahkan, ada yang mengalir ke Turki. Diutarakan Tito, saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

"Uang dari yayasan, yang besarnya lebih dari Rp 1 miliar, setelah diterima oleh Bachtiar Nasir (Ketua GNPF MUI), sebagian digunakan untuk kegiatan (aksi 4/11 dan 2/12), sebagian lagi, kita lihat dari slip transfer, dikirim ke Turki," ujar Tito.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas