Wakapolri Syafruddin: Demokrasi yang Kebablasan Pasti Melanggar Aturan
"Demokrasi yang kebablasan pasti melanggar aturan," begitulah kata Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen. Pol. Syafruddin keti
Penulis: Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - "Demokrasi yang kebablasan pasti melanggar aturan," begitulah kata Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin ketika menanggapi pertanyaan awak media mengenai sikap Polri terhadap demokrasi kebablasan.
Hal tersebut dinyatakannya dalam konferensi pers Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Wilayah Hukum Provinsi Banten, di Hotel Santika Premiere Bintaro, Jalan Dr Satrio, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/2/2017).
Mengenakan seragam khas kepolisian, lelaki kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan 55 tahun lalu itu juga meminta masyarakat untuk tidak apriori dalam menyikapi penegakkan hukum yang dilakukan kepolisian dengan mengatakan "kriminalisasi."
Syafruddin menegaskan, Polri akan tetap menindak setiap pelanggaran hukum dalam berdemokrasi, supaya negara tetap aman.
"Tentang demokrasi yang kebablasan, kita mendukung penengakkan hukum yang tepat. Oleh karena itu rekan-rekan sekalian, manakala kita menegakkan hukum yang tegas dan keras, jangan selalu apriori kriminalisasi," tambah Syafruddin. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.