Investasi Arab Saudi Ke Indonesia dan Negara Asia Lainnya Terlambat
Saudi agak terlambat investasinya, biasanya mereka investasi ke real estate banyak hotel
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan bilateral Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia dinilai agak terlambat.
Menurut Dewi Fortuna Anwar, Peneliti Senior LIPI, investasi besar yang sedang digalakkan Arab Saudi ke Indonesia, dan beberapa negara di Asia lebih lambat dibanding negara-negara Timur Tengah lainnya.
"Saudi agak terlambat investasinya, biasanya mereka investasi ke real estate banyak hotel di London yang dimiliki pangeran-pangeran," ucap Dewi Fortuna Anwar di diskusi 'Investasi dari Lawatan King Size' Smart Fm, di Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017).
Peningkatan investasi Arab Saudi ke Asia ini sesuai dengan visi tahun 2030 negara yang kaya dengan minyak itu untuk melakukan peningkatan ekonomi setelah anjloknya harga minyak beberapa waktu lalu.
"Visi 2030 Arab untuk melakukan diversivikasi setelah harga minyak jatuh, mengalami kerugian besar kalau bergantung pada minyak saja bisa jatuh," ungkap Dewi Fortuna Anwar.
Untuk visi tersebut pengamat LIPI itu mengatakan kalau Arab Saudi akan jor-joran mengejar ketertinggalan kerjasamanya.
"Dalam hal ini (Arab Saudi) jor-joran mengejar ketertinggalan dengan investasi ke Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, ke Jepang," ujar Dewi Fortuna Anwar.
Raja Arab sendiri beserta delegasinya telah usai melakukan kunjungan bilateral dengan pemerintah, dan hingga 9 Maret 2017 nanti akan melakukan kunjungan wisata ke Bali.