Pimpinan KPK Singgung Kasus e-KTP Saat Sosialisasi 4 Pilar
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief sempat menyinggung kasus e-KTP saat acara Sosialisasi 4 Pilar.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief sempat menyinggung kasus e-KTP saat acara Sosialisasi 4 Pilar.
Laode menjadi pembicara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang diikuti Badan Koordinasi Pimpinan Masyarakat Paguyuban Sumatera Bagian Selatan di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/3/2017).
"Masih hangat e-KTP, tanya BPK. e-KTP itu adalah hajat hidup seluruh rakyat RI kalau kerugian yang sudah dihitung Rp2,3 Triliun," kata Laode.
Laode lalu mengatakan dampak korupsi bagi masyarakat. Contohnya, jembatan yang baru selesai dibangun sudah runtuh di Kutai Kertanegara yang diduga terdapat indikasi korupsi.
Lalu, bangunan olahraga yang belum selesai tetapi sudah ditutup. Adapula korupsi yang membuat lingkungan rusak.
"Khusus Sumbagsel banyak hutan dibakar," kata Laode.
Laode mengatakan adanya jurang pemisah atau gap yang terlalu besar antara orang kaya dan miskin di Indonesia. Ia mengatakan 1 persen orang kaya menguasai 50,3 persen kekayaan Indonesia.
"Ada satu keluarga misalnya punya 3 jutaan konsesi lahan. Kalau mau tahu, Singapura luasnya 750ribuan hektar, Bali satu jutaan hektar, kalau satu keluarga punya konsesi tiga kali pulau Bali kelewatan," ujar Laode.
KPK, kata Laode, melakukan 17 operasi tangkap tangan (OTT) sepanjang tahun 2016. "Melibatkan 56 orang," kata Laode.