Waspadai Potensi Ancaman Keamanan Raja Salman di Bali
Pemerintah diminta tidak terlena dan tetap menjaga keamanan menyusul perpanjangan liburan Raja Arab Saudi,
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta tidak terlena dan tetap menjaga keamanan menyusul perpanjangan liburan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud selama tiga hari di Bali.
Rombongan Raja Salman yang rencananya hanya berlibur hingga 9 Maret kemudian diperpanjang hingga 12 Maret 2017.
"Jangan sampai ada insiden yang tidak menyenangkan, kita tidak boleh mengambil risiko, karena nama baik Indonesia menjadi taruhannya di mata dunia internasional," ujar Wakil Ketua Fraksi PKS Aboebakar Al Habsy.
Hal itu diwanti-wanti Aboe menyusul ditangkapnya tujuh militan yang ditahan akhir bulan lalu terkait kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi ke Malaysia. Ketujuh militan itu sedang merencanakan serangan terhadap keluarga kerajaan Arab.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengunjungi Malaysia pada 26 Februari sebagai bagian dari tur Asia selama satu bulan.
"Mereka berencana menyerang anggota kerajaan Arab selama kunjungan mereka ke Kuala Lumpur. Kami menangkapnya pada saat terakhir," ujar Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar.
Secara khusus, Aboe mengapresiasi kerja Wakapolri yang secara langsung meninjau berbagai persiapan pengamanan di Bali. Bahkan Wakapolri sampai mengunjungi kamar hotel yang ditempati Raja Salman untuk memastikan keamanannya.
"Ini adalah kerja yang cukup baik dari Polri dalam mengamankan tamu negara," ujar Aboe.
Ia pun mengaku senang dengan keputusan Raja Salman memperpanjang liburannya di Bali. Artinya kata dia Raja Salman sangat menikmati berada di Indonesia khususnya Bali.
"Saya meyakini ini karena mereka nyaman dengan situasi di Indonesia, bahkan Raja Salman sempat menyatakan seperti di rumah sendiri. Pastilah mereka sangat menikmali liburannya di Bali hingga memutuskan untuk extend beberapa hari," kata Aboe.
Aboe mengatakan penambahan jadwal liburan tersebut tentunya menambah spending money mereka di Indonesia. Hal itu membawa dampak positif untuk perekonomian Bali.
Apalagi rombongan yang dibawa sangat besar, pasti budget yang dikeluarkan juga besar. "Hal ini tentunya juga memancing banyak wisatawan lokal yang ingin merasakan euforia kedatangan Raja Salman di Bali," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Selain itu, Aboe menuturkan, kunjungan ini menjadi promosi gratis untuk industri wisata Indonesia ke Timur Tengah. Bila Raja Salman saja sangat menikmati liburan di Bali hingga menambah waktu liburannya.
Aboe yakin akan mengundang penasaran warga petro dolar untuk datang ke Indonesia. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menganggap diperpanjangnya liburan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menandakan beberapa hal.
Salah satunya yakni membuktikan bahwa Indonesia, khususnya Bali, dianggap aman. "Kita dinilai menjadi negara yang aman dan tentram," ujar Martinus.
Polisi kata Martinus juga telah memetakan sejumlah potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi selama Raja Salman berlibur di Bali. Hal tersebut antara lain potensi aksi terorisme, gerakan kelompok tertentu, dan gangguan lainnya.
Namun, hingga hari ketiga liburan Raja Salman, kekhawatiran tersebut tidak nampak. Kemudian, indikasi kedua yakni penduduk Indonesia sangat menyambut baik kedatangan Raja Salman ke Indonesia.
"Ada keramahtamahan yang ditunjukkan. Ini yang harus kita pelihara dan jaga," kata Martinus.
Terakhir, kekayaan alam di Bali dianggap salah satu faktor rombongan Arab Saudi betah menghabiskan waktu mereka. Martinus menjelaskan tak ada perubahan skenario pengamanan dengan adanya perpanjangan masa kunjungan ini.
Jumlah personelnya sama, tetap 5.000 orang."Pengamanan di VVIP dikomandoi oleh TNI Paspampres dan kami mem-backup," kata dia.
Istana Senang
Istana Kepresidenan melalui Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan gembira Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud betah berlibur di Bali. Raja Salman memperpanjang masa liburannya di Bali dari rencana semula 4-9 Maret 2017, diperpanjang hingga 12 Maret.
"Kami memonitor perkembangan Raja Salman di Bali walaupun sekarang berlibur, tapi biar bagaimanapun Beliau tamu negara. Dengan ditambahkan 3 hari, berarti Beliau betul-betul senang, gembira dengan penyambutan yang ada," kata Pramono.
Pramono berharap, diperpanjangnya liburan Raja Salman dan rombongan di Bali ini membawa dampak positif. Misalnya, wartawan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah akan semakin tertarik untuk berlibur ke Bali.
"Apalagi dalam waktu dekat akan datang putera mahkota dari Uni Emirates, Indonesia betul-betul menjadi penjuru baru dari dunia," ujar Pramono.
Menurut Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengki Widjaja, Raja Salman betah di Bali karena faktor cuaca yang cocok. "Menurut Duta Besar Arab Raja Salman betah di Bali karena cuacanya cenderung stabil," kata Widjaja. Selain faktor cuaca, Raja Salman juga menyukai keindahan alam khususnya pantai di Bali.(tribunnewsferdinan/kompas.com)