Wiranto Akui Ada Gerakan Sporadis Kebangkitan Komunis, Tapi Belum Jadi Gerakan Internasional
"Sekarang negara sponsor itu sudah tidak ada, sudah hancur, dan tidak lagi mengikuti (ajaran) itu," katanya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnommo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu soal kebangkitan ajaran komunisme di Indonesia, adalah isu yang tidak perlu dikhawatirkan menurut Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhuka), Wiranto. Kata dia, pergerakan komunis saat ini tidak sehebat dulu.
"Sekarang memang ada gerakan sporadis itu. Menurut saya belum ada gerakan-gerakan internasional, yang mendukung gerakan mereka itu," ujar Wiranto dalam pemaparannya, di acara Coffee Morning bersama sejumlah petinggi media, di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017).
Menurut Wiranto, kondisi sekarang tidak seperti di era perang dingin ketika negara-negara berpaham komunis mendapat banyak sokongan dari negara adi daya yang menjadi pelindung mereka.
Dia menambahkan, saat ini negara adi daya Uni Soviet sudah runtuh dan tidak ada lagi kekuatan internasional yang mendukung gerakan komunis secara global.
"Sekarang negara sponsor itu sudah tidak ada, sudah hancur, dan tidak lagi mengikuti (ajaran) itu," katanya.
Namun demikian bukan berarti pemerintah tidak mewaspadi gejala-gela tersebut. Ia mengatakan pemerintah tetap waspada, dan akan selalu mengambil tindakan antisipatif, agar gerakan komunis di Indonesia tidak bangkit lagi.
Wiranto mengingatkan Indonesia masih merupakan negara yang melarang ajaran komunisme. TAP MPRS nomor 25 tahun 1966 yang melarang ajaran komunisme, Leninisme dan Marxisme, sampai hari ini masih belum dicabut,
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah pihak perccaya para pendukung ajaran komunisme di Indonesia belum benar-benar punah. Salah satu yang mempercayai hal tersebut adalah Alfian Tanjugn yang berprofesi sebagai seorang ustaz.
Dalam ceramahnya di Masjid Jami Sa'id, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 1 Oktober 2016 lalu, Alfian Tanjung menyebut ajaran komunisme masih ada.
Para pendukungnya masih kerap menggelar rapat di Istana.
Ustadz Alfian Tanjung dalam kesempatan ters
Baca: Dituduh Komunis, Teten Masduki Ajukan Somasi
ebut menyebut sejumlah nama, termasuk Teten Masduki, dan Nezar Patria yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Pers.