Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Lemhanas Pembicara Kunci dalam Munas Ikatan Sarjana Katolik Indonesia

Dalam Munas kali ini, ISKA mengambil tema “ Revitalisasi Peradaban Pancasila Menuju Seabad Indonesia.”

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gubernur Lemhanas Pembicara Kunci dalam Munas Ikatan Sarjana Katolik Indonesia
Ist
Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) beraudiensi dengan Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Pur) Agus Widjojo, di Kantor Lemhanas, Jakarta, Selasa (14/3) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Letjen TNI (Pur) Agus Widjojo akan menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) di Medan, Sumatera Utara (Sumut) dari 24 – 26 Maret 2017.

Agus Widjojo akan menjadi pembicara dengan thema “Ketahanan Idiologi Dalam Menghadapi Bahaya Radikalisme Dan Globalisasi” yang dianggap sangat relevan dengan situasi Indonesia pada saat ini.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Presidium ISKA, Muliawan Margadana dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Jumat (17/3/2017).

Dalam Munas kali ini, ISKA mengambil tema “ Revitalisasi Peradaban Pancasila Menuju Seabad Indonesia.”

Melalui tema ini, menurut Muliawan Margadana, harapan ISKA adalah bangkit kembali ketahanan idiologi yang pernah dirasakan bangsa Indonesia pada masa lalu.

Ia tegaskan, Pancasila adalah nilai luhur dan sekaligus idiologi Bangsa Indonesia yang tidak boleh ditawar oleh siapapun yang mengaku sebagai warganegara Indonesia.

"Dalam konteks itu, pada akhirnya Pancasila harus menjadi spirit dan way of life dari bangsa serta negara Indonesia,” ujar Muliawan.

Sebagai bangsa Indonesia, Muliawan melanjutkan, bahwa roh Pancasila harus dimiliki oleh setiap insan manusia Indonesia.

Sikap atas Pancasila sebagai idiologi dan falsafah hidup harus terus dihidupkan mengingat sejak reformasi, Pancasila cenderung dilemahkan.

Muliawan tegaskan pula, Indonesia tanpa Pancasila sama saja dengan kehancuran. Ikatan erat antar suku, agama, keyakinan, rasa tau kelompok ada di Pancasila.

“Perilaku bangsa Indonesia terletak di Pancasila dari pasal satu hingga lima. Setiap sila tidak boleh dilihat secara terpisah tetapi harus bersamaan sekaligus. Pelemahan atas sila yang satu akan menodai sila yang lain secara bersamaan,” urai Muliawan.

Oleh karena itu, menurut Muliawan, ISKA ingin bekerjasama dengan Lemhanas di masa mendatang untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan ketahanan idiologi melalui berbagai kegiatan.

Para cendekiawan ISKA juga akan aktif menyumbangkan gagasan atau pikiran agar Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Sementara itu,Ketua DPD ISKA Sumut Hendrik Sitompul menegaskan bahwa Munas ISKA kali ini memang dipersiapkan dengan melihat satu titik yakni Kebangkitan (revitalisasi) Pancasila.

Berita Rekomendasi

Semua ormas di Indonesia seharusnya melihat kondisi politik di Indonesia kali ini sebagai momentum untuk kebangkitan Pancasila. Melemahnya pemahaman dan pengamalan Pancasila akan berdampak pada lepasnya ikatan kebangsaan dalam wadah NKRI.

"Dari Medan Sumut, ISKA ingin mengajak seluruh ormas dan bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun kembali ketahanan idiologi yakni Pancasila. Dan, kami berharap suara dari Medan cukup keras terdengar sampai di Merauke," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas