Jadikan Pos Perbatasan Jadi Pintu Pasarkan Produk Dalam Negeri
Seperti di PLBN Badau, dimana terdapat ekspor CPO sebanyak 70 ribu metrik ton.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SAMBAS - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) tidak hanya berfungsi untuk pengurusan administrasi di wilayah perbatasan, tapi juga harus dapat menjadi titik pertumbuhan ekonomi.
"Bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat. Terutama kita ingin pos-pos ini bisa kita pakai untuk akses produk-produk lokal, produk-produk Indonesia ke negara tetangga," ucap Presiden Joko Widodo setelah meresmikan PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (17/3/2017).
Dengan cara-cara seperti ini, lanjut Presiden, akan mempercepat PLBN menjadi titik pertumbuhan ekonomi di perbatasan.
Seperti di PLBN Badau, dimana terdapat ekspor CPO sebanyak 70 ribu metrik ton.
"Tahun ini naik menjadi 100 ribu metrik, kesempatan harus diambil," ucap Presiden.
Sementara di PLBN Aruk Kabupaten Sambas, komoditas unggulan yang diekspor berbeda dengan komoditas di PLBN Badau.
Adapun komoditas unggulan di Kabupaten Sambas adalah jeruk, lada dan buah naga.
"Dorong semuanya untuk ekspor," kata Presiden.
Presiden juga berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah, baik dari gubernur, bupati maupun walikota agar mempersiapkan produk unggulan daerah tersebut untuk dapat bersaing di pasar internasional.
"Harus menyiapkan produk-produknya agar bisa kompetitif, memiliki kualitas yang baik, agar bisa diterima untuk pasaran ekspor," kata Presiden.
Bahkan Presiden mempersilakan bila negara tetangga dimanfaatkan sebagai jembatan menuju pasar internasional.
"Dari sini lewat Kuching bisa ke negara lain, tidak apa-apa, kenapa tidak? Tapi jangan sampai (produk) dari sana masuk kebanyakan ke sini," ucap Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.