Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Dalami Penyimpangan Bisnis Impor Sapi Penyuap Patrialis Akbar

Beberapa pejabat di Bea Cukai diagendakan diperiksa penyidik KPK terkait kasus suap pada mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in KPK Dalami Penyimpangan Bisnis Impor Sapi Penyuap Patrialis Akbar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Penyuap mantan Hakim MK Patrialis Akbar, Basuki Hariman keluar dari gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/2/2017). KPK Memperpanjang masa penahanan Basuki Hariman untuk melengkapi penyidikan kasus dugaan suap permohonan uji materi UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pejabat di Bea Cukai diagendakan diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap pada mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar (PAK).

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan ada beberapa point yang akan dikonfirmasi penyidik ke beberapa pejabat bea cukai mengenai bisnis impor sapi Basuki Hariman (BHR).

"Ada beberapa informasi baru yang kami dapat soal suap hakim MK terutama terkait dengan tersangka BHR, soal impor daging sapi dan kegiatan perusahaannya," tutur Febri, Selasa (21/3/2017).

Febri sayangnya enggan membeberkan informasi apa yang didapatkan oleh penyidik. Jika ada perkembangan pasti dia akan menyampaikan.

"Kami akan pelajari lebih lanjut soal apakah ada permainan atau penyimpangan. Nanti akan disampaikan dalam update selanjutnya," tambah Febri.

Sebelumnya, terkait kasus ini penyidik telah melakukan penggeledahan di Kantor Pusat Bea Cukai dan menyita dokumen terkait impor daging perusahaan Basuki Hariman.

BERITA TERKAIT

Selain itu beberapa karyawan di perusahaan Basuki juga beberapa kali bolak-balik diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam serangkaian pemeriksaan itu, penyidik ingin menggali soal kiprah usaha Basuki sebagai importir daging sapi.

Terutama mengenai kepentingan Basuki dalam uji materi UU No 40 tahun 2014 tentang Kesehatan dan Peternakan Hewan agar "digolkan" hingga berujung pada suap ke mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar (PAK).

Baca: Ketika Presiden Jokowi dan Ibu Negara Harus Berpindah Mobil di Tengah Jalan

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat orang sebagai tersangka yakni mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar (PAK), Kamaludin (KM), sebagai perantara suap, dan pengusaha import daging, Basuki Hariman (BHR) beserta sekretarisnya, NG Fenny (NGF).

Atas perbuatannya, Patrialis dan Kamaludin disangkakan melanggar Pasal 12c atau Pasal 11 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) seperti diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara Basuki dan Fenny yang diduga sebagai pihak pemberi suap, KPK menjerat dengan Pasal 6 ayat (1) huruf a atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pemberantasan Korupsi (Tipikor) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas