Ini Sosok Akbar, Petani di Sulawesi yang Ditelan Ular Piton
Akbar telah dimakamkan di pekuburan Islam Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3/2019) sekitar pukul 11.00 wita.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Akbar (25), korban tewas ditelan ular piton di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, di mata keluarganya merupakan sosok pendiam dan sabar.
"Sabar sekali ini Akbar, pendiam," kata ayah kandung Akbar, Muhammad Ramli, kepada TribunSulbar.com (Tribunnews.com Network), Rabu (29/3/2017).
"Karena sabarnya, dia tidak pergi cari kerja. Jadi saya suruh saja kerja sawit karena dia tidak tahu pergi cari kerja," tambahnya.
Akbar anak pertama dari 10 bersaudara
Baca: Petani di Sulawesi yang Tewas Ditelan Ular Masih Kenakan Pakaian, Lengkap dengan Sepatu
Baca: Terjadi di Mamuju, Tubuh Petani Sawit Ditemukan Dalam Perut Ular Piton
Ramli mengatakan, Akbar meninggalkan dua anak.
"Anak pertamanya berusia lima tahun, sementara anak keduanya baru berusia tiga bulan," ujar Ramli.
Akbar telah dimakamkan di pekuburan Islam Pantai Desa Salubiro, Selasa (28/3/2019) sekitar pukul 11.00 wita.
Dia ditemukan tak bernyawa di perut ular piton raksasa, Senin (27/3/2017) malam, di kebun kelapa sawitnya, Dusun Pangeran, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Kematian Akbar belum diketahui istrinya, Muna.
"Saat ini istrinya ada di Palopo dan tidak bisa dikonfirmasi karena susah jaringan di tempatnya," kata Sekretaris Desa Salubiro, Junaedi, kepada Tribunsulbar.com.
Menurut Junaedi, sebelum meninggal atau sekitar sebulan lalu, Akbar mengantar Muna ke kampung halamannya (Palopo) untuk melahirkan anak kedua mereka.
"Saat (istri) selesai melahirkan, Akbar kembali ke sini. Jadi, rencananya ini, Akbar pergi panen sawitnya karena mau ke Palopo kembali jemput istrinya kasihan," tutur Junaedi.
Penulis: Nurhadi