Ketua DPR Belum Puas Dengan Nilai Investasi dari Perancis
Ketua DPR RI Setya Novanto menerima Ketua Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Perancis - Indonesia, Jean Jacques Guillet.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto menerima Ketua Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Perancis - Indonesia, Jean Jacques Guillet.
Kunjungan ini bersamaan dengan kunjungan Presiden Perancis Francois Hollande ke Indonesia.
Francois Hollande diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara siang ini.
"Kedua kunjungan ini memiliki arti strategis bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara," ujar Setya Novanto di Gedung DPR RI, Rabu (29/3/2017).
Sejak ditandatanganinya kemitraan strategis Indonesia - Perancis Juli 2011, Setya Novanto melihat hubungan bilateral kedua negara terus mengalami peningkatan.
Baca: SBY dan Hinca Panjaitan Digugat ke Pengadilan Atas Dugaan Pelanggaraan Undang-Undang
DPR RI menyambut baik berbagai kesepakatan kerja sama yang akan dihasilkan kedua negara di saat kunjungan Presiden Perancis ke Indonesia kali ini.
Sebagai bagian dari Diplomasi Parlemen, Setya Novanto mendorong kedua negara perlu terus meningkatkan kerja sama sesuai potensi masing-masing negara.
Untuk bidang ekonomi, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 mencapai 2,34 miliar dollar AS.
Sedangkan investasinya mencapai 109 juta dollar AS tersebar di 424 proyek.
"Investasi Perancis di Indonesia perlu kita tingkatkan," kata Setya Novanto.
Disisi lain, Setya Novanto juga meminta Perancis terus memberikan kemudahan bagi industri kita agar bisa memasarkan sejumlah komoditas disana.
Sehingga, nilai ekspor Indonesia ke Perancis yang mencapai 972 juta dollar AS.
"Ekspor meliputi mesin elektronik, alas kaki, karet dan produk karet, furniture, pakaian dan aksesoris, kopi, serta teh dan rempah-rempah, bisa terus mengalami peningkatan," kata Setya Novanto.