Prajurit Penerbang TNI AL Ternyata Tak Boleh Makan Mi Instan
Prajurit Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) di bawah Pasukan Wing Udara 1 Juanda Surabaya diminta tidak mengonsumsi mi instan.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Para prajurit Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) di bawah Pasukan Wing Udara 1 Juanda Surabaya diminta tidak mengonsumsi mi instan.
Hal itu sesuai instruksi dari Komandan Puspenerbal, Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir.
Menurutnya, mi instan tidak baik untuk membangun sumber daya manusia pasukan, khususnya untuk penerbangan di bawah TNI AL.
“Kami bangga dengan pasukan Wing Udara yang garang dan cerdas. Tapi jaga makanan bergizi, Jangan makan mi instan,” kata Simorangkir di Mako Wing Udara 1 Juanda, Minggu (19/3/2017).
Alih-alih mengonsumsi mie instan, Simorangkir meminta prajuritnya untuk mengonsumsi bekal makanan yang dimasak oleh istri masing-masing.
Namun yang jelas, pada prinsipnya dia mendorong agar para prajurit TNI AL untuk mengonsumsi makanan yang bergizi, sembari berupaya meningkatkan latihan dan kemampuan. Hal ini penting untuk mewujudkan SDM pasukan Wing Udara yang andal.
Hal ini disampaikan oleh perwira bintang satu tersebut ketika hadir dalam peringatan dirgayahayu Wing Udara 1 Juanda ke-58.
Dalam upacara HUT Wing Udara itu pula, digelar family gathering yang melibatkan lebih dari 100 anggota keluarga.
Dalam family gathering ini, digelar pula lomba-lomba seperti lomba yel-yel di setiap kuadron yang melibatkan skadron 200 (pesawat latih) dan skadron 400 (helikopter), Skadron 600 (pesawat Patroli Maritim Cassa), dan Skadron 800 (pesawat Patroli Maritim CN235-220 MPA).
Mereka juga menunjukkkan kesiapsiagaan dan keandalan di masing-masing skadron. Para pasukan itu berpose di depan pesawat mereka.
Komandan Wing Udara 1 Juanda Kolonel Laut (P) Muhammad Tohir menuturkan bahwa sudah 58 tahun pasukannya berkiprah untuk negeri dan dunia.
“Banyak misi dan operasi pasukan ke dalam dan luar negeri. Selain patroli maritim juga mendukung operasi perdamaian dunia di Somalia dan Lebanon,” kata Tohir.