Suhardi Alius Paparkan Strategi Penanggulangan Terorisme di Forum International di Singapura
Suhardi Alius, MH memaparkan strategi nasional penanggulangan terorisme di forum International Exhibition of Home Land Security 7th Edition di Singapu
Editor: Toni Bramantoro
Pasalnya, mereka sangat aktif merekrut Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi bagian mereka dan ikut berperang di Suriah dan Irak sebagai FTF," ungkap Komjen Suhardi Alius.
Tercatat ada FTF Indonesia yang menjadi komandan ISIS di Suriah yaitu Bahrunnaim, Bahrumsyah, dan Abu Jandal. Mereka adalah otak dari aksi terorisme yang dilakukan kelompok Santoso atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan teror bom Thamrin.
Abu Jandal dikabarkan telah tewas November lalu di Suriah, begitu juga dengan Bahrumsyah yang dilaporkan tewas saat melakukan aksi bom bunuh diri bulan lalu. Namun kedua kabar itu masih belum terkonfirmasi kebenarannya.
Sebenarnya, lanjut Suhardi, untuk urusan FTF ini Indonesia sudah cukup berpengalaman. Ia mengungkapkan dari 1985-1992 sekitar 192 WNI yang pergi ke Afganistan untuk bergabung dengan kelompok militan, Al Qaeda.
Saat kembali ke Indonesia, merekalah yang melakukan aksi-aksi terorisme dalam kurun waktu tahun 2000-2005.
Menurut Suhardi, motivasi mereka seja dulu tidak berubah yaitu akan mengganti ideologi negara Indonesia dengan ideologi mereka.
Namun sekarang, proses perekrutan anggota teroris itu berubah. Kalau dulu melalui cara konvensional seperti dakwah, sekarang mereka memanfaatkan kemajuan teknologi melalui internet dan media sosial.
Target mereka pun kini banya menyasar kaum intelektual, pegawai negeri, mahasiswa, dan pelajar. Begitu juga aksi mereka, kalau dulu mereka beraksi dengan cara berkelompok, sekarang mereka banyak melakukan aksi sendirian (lone wolf).