TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk meyakinkan perannya aman dan tidak berpengaruh terhadap Partai Golkar, Setya Novanto menyambangi Ade Komaruddin di kediamannya.

Kedatangan Setya Novanto tersebut setelah Ade Komaruddin meminta Aburizal Bakrie yang saat itu menjabat ketua umum Partai Golkar untuk mengingatkan Setya Novanto terkait proyek pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012.

"Suatu saat pak Novanto ke rumah saya, bicara banyak hal. Tapi soal ini sempat, 'Beh kalau soal e-KTP aman, Beh' Katanya ke saya," kata Ade Komaruddin saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Ade Komaruddin kemudian mengucapkan syukur atas keterangan yang disampaikan Novanto.

Menurut Ade, Partai Golkar bisa bubar jika jika ada aliran dana e-KTP masuk ke partai, karena Setya Novanto saat itu sebagai ketua fraksi.

"Alhamdulilah kalau aman. Berarti partai enggak bubar. Saya berkepentingan soal itu," kata Ade Komaruddin.

Terkait pernyataan aman yang diucapkan Setya Novanto, Ade Komaruddin tidak mau menafsirkannya.

Menurut Ade, lebih baik itu ditanyakan langsung kepada Novanto.

"Saya kira lebih pas mohon maaf Yang Mulia tanyakan pada Pak Novanto. Tapi pemahaman saya positif thinking aja. Partai saya aman, nggak akan terganggu apa-apa," kata Ade Komaruddin.

Ade Komaruddin mengaku sangat terganggu mengenai informasi dugaan keterlibatan Setya Novanto karena sebagai sekretaris fraksi, Ade Komaruddin tidak mengetahuinya.