Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mengapa Novel Baswedan Menghindar Ketika Dijenguk Ade Komarudin?

Meski dirawat di rumah sakit, Novel Baswedan tetap menjaga independensinya sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Novel Baswedan Menghindar Ketika Dijenguk Ade Komarudin?
Repro/KompasTV
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dibawa dengan menggunakan kursi roda saat akan diterbangkan ke Singapura dari RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke rumah sakit di Singapura untuk menjalani perawatan lebih intensif usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski dirawat di rumah sakit, Novel Baswedan tetap menjaga independensinya sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Novel mencoba menghindar ketika dijenguk oleh anggota DPR, Ade Komarudin.

Hal tersebut diceritakan oleh pengurus Masjid Al Ihsan,  Khudori,  yang mengaku ikut menjenguk Novel ketika di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Saat itu dia mendampingi ketua pengurus DKM masjid Al Ihsan, Abdurrahim Hasan.

Khudori mengatakan ketika dirinya menjenguk, datang Ade Komarudin. Namun Novel pamit untuk ke kamar kecil.

Ternyata Novel tidak ke kamar kecil, dia malah turun ke lantai bawah untuk naik ambulans dan pindah ke RS Jakarta Eye Center, Menteng.

Berita Rekomendasi

Baca: Masuk Rumah Novel Baswedan Kini Harus Izin KPK

Baca: Dua Hari Pelaku Teror Duduk di Depan Pelataran Masjid Pantau Novel

"Pas ada saya, kebetulan Pak Ade Komarudin datang. Pak Novel bilang mau ke kamar kecil, eh dia malah pergi pindah rumah sakit," cerita Khudori.

Seperti diketahui, Ade Komarudin pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus mega korupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012 atau kasus e-KTP.

Dia juga disebut menerima uang hasil korupsi e-KTP.

"Mungkin dia menghindari karena Pak Ade kan lagi diperiksa," tambah Khudori.

Novel juga menjabat sebagai kepala Satgas Penyidik Kasus Korupsi e-KTP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas