Seperti Ini Kata Kunci untuk Ziarah dan 'Ritual Seks' di Gunung Kemukus
“Piyambak mawon, Mas?" atau "Piyambak mawon, Mbak?" adalah kata-kata kunci pembuka perkenalan di antara peziarah Gunung Kumukus.
Editor: Hasanudin Aco
"Kalau sudah dua-tiga kali ke sini, baru kita tahu mana peziarah asli, mana wanita pelat kuning yang memang mangkal di Kemukus," kata Suhandi, peziarah yang mengaku rajin ke Kemukus setelah usaha dagangnya hancur gara-gara diguna-gunai orang.
Umumnya, peziarah menghindari hubungan dengan wanita sewaan.
Bukan hanya karena ini berarti harus dikeluarkannya biaya ekstra, tapi juga karena dengan wanita begituan kelanggengan hubungan sulit dipertahankan.
"Bisa saja, malam ini, dia tidur dengan kita, tapi bulan depan main dengan orang lain," cerita seorang peziarah.
"Maklum, namanya juga wanita bayaran."
Namun, aturan main para juru kunci makam rupanya kurang jelas mengatur soal teman kencan ini.
Soal hubungan dengan wanita pelat kuning tak pernah disebut bagaimana hukumnya.
Karenanya, tak aneh kalau ada sementara peziarah mencari jalan yang gampang saja.
Pokoknya, asal tetap mematuhi prinsip tak berganti-ganti pasangan selama tujuh kali berturut-turut.
'Ritual seks' di Kemukus mendunia
Nama Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah mendadak tenar seantero dunia usai Patrick Abboud, jurnalis asing dari program Dateline SBS Australia, yang membuat kisah ritual seks aneh di gunung tersebut.
Lokasi itu pun kini terkenal dengan nama 'Gunung Seks'
Dikutip dari situs Dailymail.co.uk mereka yang melakukan ritual seks mulai dari pria beristri, ibu rumah tangga, pejabat, hingga pekerja seks komersial (PSK).
Bahkan, lokasi itu kerap dijadikan tempat prostitusi.