Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Canda JK Kenang Hasyim Muzadi

Candaan untuk mengenang mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu juga sempat terlontar dari mulut JK.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Canda JK Kenang Hasyim Muzadi
capture youtube
Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam peluncuran buku Takziyah Muhammadiyah untuk Hasyim Muzadi beberapa hari lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan dalam acara itu.

Candaan untuk mengenang mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu juga sempat terlontar dari mulut JK.

Dia pada awalnya memuji nama mendiang Hasyim Muzadi yang lengkapnya ialah KH Ahmad Hasyim Muzadi itu.

Dari nama itu, kata JK, orang tua dari almarhum Hasyim telah meyakini suatu saat nanti, mantan Ketua PBNU itu akan menjadi jembatan antara NU dan Muhammadiyah.

"Ahmad ini kan identik dengan Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, sedangkan Hasyim ini dari Hasyim Asyari dari NU. Saya yakin memang sudah ada pandangan dari orang tua pak Hasyim kalau nanti bisa jadi pemersatu NU dan Muhammadiyah," kelakar JK disambut tawa.

Tidak cukup sampai disitu, JK juga menyinggung saat pilpres 2004 lalu saat dirinya berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Hasyim berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri.

"Iya, kebetulan dulu saya sedikit bersaing dengan beliau. Tapi waktu itu saya menang. He-he-he," ucapnya.

Berita Rekomendasi

"Pas kemarin, saya maju lagi, beliau inilah yang paling membantu kami selama pilpres dan beliau sangat luar biasa," lanjutnya.

Kepergian Hasyim, kata JK, merupakan kesedihan bagi bangsa karena harus ditinggalkan oleh seorang tokoh bangsa.

"Tapi ini tokoh bangsa yang lain daripada yang lain. Dia meninggal di kampungnya, dimakamkan di dekat Jakarta. Kalau tokoh lain, meninggal di Jakarta, dimakamkan di kampungnya. Ini contoh belaiu sangat mencintai nasional," pungkas Wapres.

Buku yang dibuat oleh Muhammadiyah kepada tokoh NU, kata dia, merupakan hal yang luar biasa dan sudah selayaknya NU juga membuat buku mengenai seorang sosok tokoh Muhammadiyah.

JK berharap dengan keluarnya buku tersebut, tidak ada lagi batas yang besar antara dua ormas Islam yang besar di Indonesia itu, sebaliknya, justru akan menjadi jembatan bagi keduanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas