Pasukan Garuda Peringati Isra Miraj di Afrika
Pasukan Garuda yang tergabung dalam Kontingan Garuda (Konga) XXXVII-C/Minusca
Editor: FX Ismanto
Laporan Penerangan Konga XXXVII-C/Minusca, Lettu Czi Setiadi Wibowo
TRIBUNNEWS.COM, Afrika - Pasukan Garuda yang tergabung dalam Kontingan Garuda (Konga) XXXVII-C/Minusca (Multi Dimensional Integrated Stabilization Mission in The Central African Republic) atau Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI yang beragama Islam memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah di Masjid Al-Hijrah Camp Garuda, Mpoko Bangui, Afrika Tengah, Rabu malam (26/4/2017).
Rangkaian acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1437 H diawali dengan Shalat Maghrib berjamaah, pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an, sambutan Komandan Satgas Kizi TNI dan Ceramah Rohani Islam serta diakhiri dengan Shalat Isya berjamaah.
Komandan Satgas (Dansatgas) Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-C/Minusca, Mayor Czi Widya Wijanarko, S.Sos. dalam sambutannya menyampaikan bahwa, peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dilaksanakan agar seluruh umat Islam mengingat kembali mengenai penerimaan wahyu yaitu mengerjakan Sholat lima waktu dalam sehari oleh Nabi Muhammad SAW.
“Dengan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diharapkan seluruh personel Satgas Kizi TNI semakin mempertebal Iman dan Taqwa kepada Allah SWT,” harap Mayor Czi Widya Wijanarko, S.Sos.
Komandan Satgas Kizi TNI juga tidak lupa mengingatkan kepada seluruh pasukan Garuda yang tengah melaksanakan tugas misi perdamaian PBB, dengan melalui moment peringatan kali ini untuk tetap semangat, menjaga kesehatan serta terus meningkatkan karya dan kinerjanya sebagai duta bangsa Indonesia di negara Afrika Tengah.
“Walaupun dilaksanakan dengan sederhana, namun tidak mengurangi hikmah dan makna yang terkandung dalam memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tersebut,” pungkas Mayor Czi Widya Wijanarko, S.Sos.
Sementara itu, Praka Taharuddin selaku Ustadz Satgas Kizi TNI dalam ceramahnya menyampaikan diantaranya, dalam peringatan Isra Miraj ini bahwa kekuasaan Allah SWT tak terbatas, sehingga mampu memperjalankan hambanya menuju Sidratul Muntaha untuk mendapatkan perintah Sholat yang akan dapat mencegah perbuatan manusia dari kekejian dan kemungkaran. (*)