Ahok: Mau Jadi Gubernur Aja Susah, Apalagi Mau Jadi Wapres!
"Mau jadi gubernur aja susah, ini lagi mau jadi wapres. Kafir mana boleh jadi pejabat di sini," kata Ahok
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab banyak dorongan yang ingin dirinya mencalonkan diri menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo dalam Pilpres tahun 2019.
Ahok sapaan Basuki yang masih menjabat gubernur DKI hingga Oktober 2017 dikait-kaitkan dengan sejumlah jabatan penting di pemerintahan.
Menanggapi hal itu Ahok pesimis. Menurutnya menjadi wakil presiden merupakan hal yang sulit diwujudkan.
"Mau jadi gubernur aja susah, ini lagi mau jadi wapres. Kafir mana boleh jadi pejabat di sini," kata Ahok lalu tertawa di Balai Kota DKI, Kamis (4/5/2017).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan, usai lengser sebagai gubernur tidak akan menduduki jabatan politis di pemerintahan. Ahok juga memastikan dirinya tidak akan bergabung ke partai politik mananpun. Ia berniat menjadi pembicara.
"Saya sudah putuskan selesai ini, saya akan jadi pembicara saja. Gak masuk partai politik, gak mau jadi menteri, gak jadi staf presiden, semua enggak. Kita ngajar aja, jadi mendidik aja," kata Ahok.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah mengesahkan hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi, Minggu (30/4/2017) dini hari.
Baca: Setelah Tak Jadi Gubernur DKI, Ahok Mau Jadi Pengisi Acara TV, Judulnya Ahok Show
Perolehan suara terbanyak pada putaran kedua Pilkada DKI diraih pasangan calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 3.240.987 suara atau setara 57,96 persen.
Adapun pasangan nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memeroleh 2.350.366 suara atau setara 42,04 persen.
Dengan hasil tersebut, maka sudah dapat dipastikan Anies dan Sandi akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru. Keduanya akan dilantik pada Oktober mendatang.
Sedangkan penetapan keduanya sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih akan dilakukan pada 4 Mei 2017.
Ahok lalu dihubung-hubungkan dengan jabatan di pemerintahan. Kursi Menteri Dalam Negeri disebut-sebut cocok dengan karakter Ahok. Selain jabatan di pemerintahan, mantan politisi Partai Gerindra ini juga didorong menjadi kepala daerah melalui pilkada serentak tahun depan.