TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perempuan Peduli Kota Jakarta (PPKJ), menyatakan prihatin atas hasil pilkada DKI Jakarta yang dibangun dari politisasi agama, yang menimbulkan efek sektarianisme, perpecahan bangsa, mengancam tata pemerintah yang bersih, transparan dan profesional.

Anggota PPKJ Ruby Khalifah menyatakan, reformasi birokrasi dibawah pimpinan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dinilai berhasil memperbaiki kualitas hidup perempuan di Jakarta.

Menurutnya, ada jaminan sosial warga Jakarta dipenuhi keadilan sosial, diadministrasikan untuk mengelola anak-anak dan perempuan dari terpinggirkan.

"PPKJ berharap gubernur baru meneguhkan pondasi kebangsaan Indonesia yang bersandar pada Pancasila, NKRI, Kbhinnekaan, UUD 1945. Menolak bentuk radikalisme yang menedepankan politik identitas, dan sektarianisme karena tidak sesuai dengan budaya indonesia," kata Ruby dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2017).

Ruby berharap Anies-Sandi menjaga fungsi ruang publik terbuka ramah anak atau RPTRA, sesuai pergub nomor 40 tahun 2016.

Selain itu juga memastikan kesinambungan dan peningkatan sistem transparansi dan akuntabilitas yang sudah dibangun di Pemprov DKI Jakarta

"Menghentikan segala bentuk kekerasan di ranah publik penyebaran kebencian di masjid, dan demonstrasi yang dapat memecahbelah," katanya.

PPKJ juga mengajak semua perempuan dan keluarganya berperan aktif dalam merawat kebhinnekaan, dengan memaksimalkan peran perempuan agar kedamaian dan kebaikan bagi penduduk kota Jakarta.