Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebanyak 171 dari 200-an Napi yang Kabur Berhasil Ditangkap

Sebanyak 171 dari sekitar 200 tahanan dan narapidana yang kabur dari Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, berhasil ditangkap petugas

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
zoom-in Sebanyak 171 dari 200-an Napi yang Kabur Berhasil Ditangkap
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (2/5/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sebanyak 171 dari sekitar 200 tahanan dan narapidana yang kabur dari Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, berhasil ditangkap petugas.

Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto, melalui prsan singkat, Jumat (5/5/2017).

"Napi yang kabur telah ditangkap kembali sebanyak 171 orang, di antaranya 169 orang di daerah Pekanbaru dan 2 orang di daerah Kecamatan, Seikijang Kabupaten Pelalawan," ujar Rikwanto.

Sampai malam ini, petugas rutan dan Ditjen Pemasyarakatan setempat dibantu sejumlah anggota kepolisian masih melakukan pencarian dan pengejaran terhadap napi yang masih melarikan diri.

Menurut Rikwanto, jumlah pasti tahanan dan napi yang kabur pasca-kerusuhan di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk masih dalam pendataan petugas rutan. Namun, kepala rutan setempat, Teguh Trihatmanto, memperkirakan penghuni rutan yang kabur lebih kurang 200 orang.

Sementara itu, kekuatan pasukan kepolisian yang diturunkan untuk pengamanan rutan terdiri dari, 1 SSK (satuan setingkat kompi) anggota Polresta Pekanbaru, 2 SSK Brimob dan 2 pleton Sabhara Polda Riau, serta 1 SSK anggota TNI.

"Situasi sampai saat ini masih dapat dikendalikan. Mediasi masih berlangsung agar napi kembali ke masing-masing blok, Blok B dan Blok C," tukas Rikwanto.

Berita Rekomendasi

Diberitakan, kerusuhan disertai bentrok fisik terjadi di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau, terjadi pada Jumat siang menjelang para penghuni dikeluarkan dari sel untuk pelaksanaan Salat Jumat.

Pembakaran dan perusakan fasilitas rutan dilakukan para napi dan tahanan.

Minimnya petugas sipir yang berjaga membuat aksi kerusuhan tersebut dimanfaatkan 200-an napi dan tahanan untuk melarikan diri dari rutan.

Penyebab kerusuhan sendiri diduga dipicu kelebihan kapasitas, minimnya fasilitas air dan adanya pelayanan atau perlakuan petugas rutan yang tidak mengenakkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas