Juru Bicara: HTI TIdak Pernah Terima Dana Asing
Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, menegaskan bahwa pihaknya juga tidak menerima pendanaan dari pihak asing.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hizbut Tharir Indonesia (HTI) adalah organisasi yang mandiri, yang tidak menerima pendanaan dari pihak lain.
Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, menegaskan bahwa pihaknya juga tidak menerima pendanaan dari pihak asing.
"Kegiatan HTI itu semuanya dari hasil iuran, iruan. Iuran siapa ? iuran peserta kegiatan," ujarnya kepada wartawan di kantor pusat HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2017).
Ismail Yusanto mencontohkan, pada saat HTI menggelar kegiatan di Gelora Bung Karno (GBK) yang dihadiri oleh puluhan ribu peserta, acara tersebut yang mendanai adalah pesertanya sendiri.
"Jadi bukan pesertanya yang datang dibayar, tapi pesertanya yang datang membayar, ada dua puluh ribu, lima puluh ribu, kalau kaya ada yang satu juta, lima juta," katanya.
"Bahkan ada alokasi dana dari pemerintah untuk ormas juga kita tidak ambil," katanya.
Bahkan gedung yang dijadikan kantor pusat HMI yang terletak di Crown Plaza, Tebet, Jakarta Selatan, adalah hasil bantuan dari simpatusan, dan HTI tidak perlu keluar uang untuk menggunakannya.
Ia bahkan menantang wartawan, untuk mencari bukti bahwa HTI pernah meminta dana dari siapaun juga, bahkan dari lembaga pemerintah sekalipun.
Ismail Yusanto memastikan bukti tersebut tidak akan ditemukan, karena tidak pernah ada.
"Boleh di cek, apakah ada proposal dari HTI," ujarnya.