Angkasa Pura Sesalkan Aksi Massa yang Masuki Bandara Sam Ratulangi
Selaku pengelola bandara Sam Ratulangi, AP I pun telah mengantisipasi aksi massa tersebut dengan melakukan koordinasi dengan...
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Dalam keterangan resminya, Angkasa Pura I (AP I) menyatakan sesal atas aksi massa yang terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sabtu (13/5/2017) kemarin.
Seperti yang dituangkan pada Undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang mengemukakan pendapat di tempat umum, Bandara merupakan objek vital nasional sehingga dilarang untuk melakukan unjuk rasa.
Selaku pengelola bandara Sam Ratulangi, AP I pun telah mengantisipasi aksi massa tersebut dengan melakukan koordinasi dengan gabungan petugas keamanan yang terdiri dari Polda, Brimob dan TNI AU sesuai dengan Airport Security Program (ASP). AP I pun menerangkan bagaimana kronologis kejadian tersebut.
Di awali dengan adanya sekelompok organisasi masyarakat (Ormas) yang berkumpul pada Sabtu pagi pukul 09.00 WITA di bandara Sam Ratulangi, Manado.
Sekelompok ormas tersebut kemudian melakukan orasi untuk menolak kedatangan FPI namun beralih kepada penolakan kehadiran Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Semula massa tersebut berkumpul di area parkir bandara, namun mereka selanjutnya menuju ke area halaman VIP hingga menyebabkan kepadatan dan kemacetan lalu lintas di area bandara Sam Ratulangi.
Pukul 11.00 WITA situasi sempat memanas dan massa menerobos masuk ke terminal melalui terminal kedatangan.
Meskipun begitu, tidak ada kerusakan fasilitas bandara hanya, railing yang terlepas serta pintu otomatis yang dilepas untuk menghindari bentrokan dengan masa yang akan masuk dengan menggunakan baju adat Minahasa lengkap dengan pedangnya untuk mencari Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Massa juga sempat memasuki area service road bandara. Berkat koordinasi dan kesigapan dari personil Avsec, Polda, Brimob, dan TNI AU yang juga telah berjaga sejak pagi, massa pun berhasil dihalau keluar dan area service road dengan tertib serta steril dari massa.
Pukul 12.00 WITA sebagian massa telah membubarkan diri dan melanjutkan aksi di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara walaupun sebagian lagi tetap tinggal di area parkir bandara Sam Ratulangi melaksanakan orasi dengan kondusif.
Situasi massa yang ramai di bandara membuat manajemen mengambil langkah untuk memperketat keamanan penumpang pada Screening Check Point (SCP) dengan memberlakukan SCP buka tutup yang didampingi oleh Kepolisian dan anggota Brimob.
Secara umum operasional di bandara Sam Ratulangi berjalan normal dan tidak terganggu oleh orasi massa.
Tercatat 7 penerbangan keberangkatan mengalami keterlambatan dikarenakan kedatangan pesawat.
Pukul 17.15 WITA situasi di bandara Sam Ratulangi telah kembali kondusif dan orasi massa telah berakhir.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan rombongan telah kembali ke Jakarta menggunakan GA 601.
Proses pembersihan sudah selesai dan fasilitas bandara telah beroperasi normal.
Terkait kerusakan di area bandara akan segera diperbaiki, karena lokasi kerusakan di lobby yang merupakan public area maka tidak terlalu mengganggu pada aspek keselamatan dan keamanan penumpang jasa bandar udara.