Ibas: Rakyat Sejahtera Jika Kebutuhan Pokok Terpenuhi
Ibas mengungkapkan hal tersebut saat meninjau program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Desa Jombok, Kecamatan Pule.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Anggota Komisi X DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, menegaskan rakyat baru bisa dikatakan sejahtera apabila kebutuhan pokoknya, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, rasa aman, lingkungan yang baik makin dapat dipenuhi.
“Itulah sebabnya, sebagai wakil rakyat yang diberikan amanah, saya terus mendorong pemerintah baik di pusat maupun di daerahuntuk tidak pernahberhenti berikhtiar meningkatkan kesejahteraan rakyat lewat pembangunan di berbagai sektor,” tandas Ibas, sapaan akrabnya, dalam keterangan pers, Senin (15/05/2017).
Ibas mengungkapkan hal tersebut saat meninjau program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (14/05/2017).
Karenanya Ibas merasa turut berbahagia, karena melihat salah satu wujud pembanguan desa yang telah terealisasi yaitu jalan desa.
“Karena sarana ini adalah bersama, maka seluruh anggota masyarakat untuk turut mengawasi, menjaga, melestarikan sekaligus mengembangkan bersama fasilitas-fasilitas lainnya agar bisa bermanfaat untuk kebersamaan kita semua,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini.
Menurutnya, sudah pasti, banyak manfaat yang didapat jika kita terus berupaya membangun infrastruktur desa. Selain bisa memperlancar mobilitas masyarakat di desa-desa, juga merupakan penopang kelancaran jalur ekonomi desa. dengan lancarnya jalur ekonomi, tentu saja membuat usaha dan pendapatan masyarakat meningkat.
“Mari kita doakan bersama, agar pemerintah kita senantiasa amanah dan mau terus bekerja keras untuk membangun desa secara merata. Kita tahu, sejak pemerintahan pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), infrastruktur menjadi prioritas bersama untuk dipercepat agar akses antar wilayahsemakin dipermudah, akses distribusi kebutuhan pokok masyarakat dipermudah sehingga mampu menekan biaya agar barang-barang kebutuhan pokok tidak mahal dan terjangkau,” tandas Ibas.
Ibas juga sampaikan bahwa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkanalokasi DIPA atau anggaran sebesar Rp 101,496 triliun pada 2017.
Sementara di bidang konektivitas jalan yang pembangunannya diselenggarakan oleh Ditjen Bina Marga mendapatkan alokasi DIPA sebesar Rp 41,393 triliun (40,776 persen).
Adapun, sambungnya, dengan prioritas pembangunan jalan baru sepanjang 828 km, pembangunan jembatan 11.855 meter, pembangunan jalan tol 138 km, peningkatan jalan sepanjang 807 km dan peningkatan jembatan sepanjang 566 km.
“Ada kabar baik, pembangunan jalur lintas selatan direncanakan akan rampung pada 2019. telah ada kejelasan dari IDB (Islamic Development Bank) akan mengelontorkan anggaran sebesar Rp.1,7 triliun untuk pembangunan jalur lintas selatan.
Dengan catatan masih membutuhkan anggaran dari APBN sebesar Rp 2 triliun untuk menuntaskan pembangun jalur lintas selatan.
Jalur lintas selatan sendiri dibangun sejauh 673,872 kilometer dari pesisir selatan kabupaten pacitanhingga kabupaten banyuwangi. Dari total jalan yang akan di bangun,
sepanjang 334,490 kilometer jalan sudah terasp al dan 33,225 kilometer selesai dilakukan pengecoran atau rig id, dengan 77 unit jembatan dengan total panjang 4,346 kilometer juga telah di bangun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.