Pancasila Jadi Penangkal Intoleransi dan Radikalisme
Pemerintah Baubau, Sulawesi Tenggara berupaya dengan segala cara untuk menangkal paham tersebut masuk ke wilayahnya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BAUBAU - Pemerintah Baubau, Sulawesi Tenggara berupaya dengan segala cara untuk menangkal paham tersebut masuk ke wilayahnya.
Satu cara yang dilakukan melalui diskusi bertajuk: Antisipasi Intoleransi dan Paham Radikalisme untuk Mempertahankan Keutuhan NKRI.
Acara digelar, Rabu (17/6/2017), di ruang pertemuan kantor Wali Kota Baubau.
Dalam acara turut hadir beberapa narasumber seperti rektor beberapa universitas, Ketua Pengadilan Agama Baubau, Kapolres Baubau, Karo Penmas Mabes Polri, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Baubau, As Tamrin menyampaikan pihaknya bersyukur selama ini indikasi intoleransi bisa diredam dan tidak berbuntut panjang.
"Kami dengan segala upaya menangkal paham itu dengan banyak filter," ujar As Tamrin.
Untuk masalah intoleransi sejauh ini gesekan-gesekan antar kelompok di Baubau bisa diredam.
"Pemda intens komunikasi dan koordinasi dengan Polri, TNI, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Ketua Pengadilan Agama Kota Baubau, M Hasby menjelaskan dalam menangani radikalisme dan intoleransi bisa ditangkal apabila nilai Pancasila kembali ditegakkan dalam kehidupan berbangsa dan berbegara.
"Semuanya harus dikembalikan ke nilai Pancasila. Semua pihak jangan sampai ada yang salah paham dengan Pancasila. Nilai pancasila hilang karena ada pemaksaan kehendak. Ini yang melahirkan radikalisme dan intoleransi," ucap M Hasby.