Kapolri Geram Masih Ada Kekerasan di Akpol Hingga Tewaskan Taruna
Tito mengaku telah memerintahkan Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf dan Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono untuk memproses pidana
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekerasan di dunia pendidikan kedinasan Indonesia kembali terjadi. Kali ini terjadi di Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (18/5/2017) dini hari, yang mengakibatkan Taruna Tingkat II, Mohammad Adam (20), tewas diduga dianiaya sejumlah seniornya dalam rangka pemberian hukuman kesalahan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun geram mengetahui hal tersebut. Sebab, Tito sudah meminta para pengasuh dan 1.200 taruna Akpol untuk menghentikan budaya kekerasan saat berkunjung ke Akpol pada 4 Februari 2017 lalu.
"Tentang kejadian Taruna Akpol, saya menyesalkan peristiwa itu, karena beberapa bulan lalu saat saya kunjungan ke Akpol, saya tegaskan ke seluruh Taruna dan pengasuh supaya budaya kekerasan pemukulan enggak boleh terjadi lagi," kata Tito di Perguran Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis (18/5/2017) malam.
Menurut Tito, budaya kekerasa di dunia pendidikan kepolisian harus ditinggalkan karena tidak ada untungnya dan lebih banyak mudaratnya. Hal itu juga sesuai dengan program promoter yang tengah digalakkan, khususnya menekan budaya kekerasan yang berlebihan.
"Ini momentum untuk mengubah budaya yang masih berlaku di sana," kata Tito.
Tito mengaku telah memerintahkan Gubernur Akpol Irjen Anas Yusuf dan Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono untuk memproses pidana para taruna yang terlibat dalam penganiayaan Mohammad Adam.
"Kemudian saya minta Propam turun ke sana untuk melihat sampai sejauh mana upaya lembaga Akpol untuk menghentikan budaya kekerasan pemukulan senior dan junior," tegas Tito.
"Nanti saya kira juga akan kami evaluasi pengasuh-pengasuh yang ada di situ, kenapa budaya itu enggak juga berhenti. Padahal perintah saya sudah jelas demikian," tandasnya.