LKK PR-HSD, Upaya Mendesak Penyelamatan Harimau Sumatera
Aksi penyelamatan pun kian mendesak, terlebih karena satu dari enam subspesies harimau ikonik Indonesia tersebut merupakan satu-satunya yang tersisa.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) dalam kondisi kritis.
Dari data 2014, harimau yang hanya bisa di temukan di Sumatera tersebut hanya tersisa 350 ekor di alam liar.
Aksi penyelamatan pun kian mendesak, terlebih karena satu dari enam subspesies harimau ikonik Indonesia tersebut merupakan satu-satunya yang tersisa.
Dua subspesies lainnya yang pernah ada yaitu Harimau Jawa dan Harimau Bali telah dinyatakan punah.
Upaya penyelamatan tersebut butuh keterlibatan semua pihak termasuk pemerintah, pihak swasta, NGO, peneliti, maupun masyarakat.
Untuk itulah Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD) melalui salah satu misi dalam program konservasi membangun Lembaga Konservasi Khusus (LKK) yang diberi nama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera di Dharmasraya (PR-HSD).
“Kepedulian dan keberpihakan untuk kelestarian satwa liar khususnya Harimau Sumatera sepatutnya merupakan gerakan bersama. Saya sebagai praktisi ekonomi merasa terpanggil untuk berkontribusi melalui PR-HSD untuk Harimau Sumatera dan akan menyusul sumbangsih kami untuk pelestarian satwa liar lainnya seperti badak dan orangutan," kata Hashim Djojohadikusumo, praktisi ekonomi yang juga pendiri YAD, dalam pesan yang disampaikan kepada peserta Forum Diskusi "Harimau Sumatera dan Upaya Konservasinya", Senin (22/5/2017) di Jakarta.
Diskusi tersebut diikuti oleh para pemangku kepentingan terkait dengan tujuan diantaranya, merumuskan masukan bagi tata kelola kerja program penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasliaran Harimau Sumatera, serta membangun jejaring kerjasama yang saling menguatkan dalam upaya konservasi Harimau Sumatera.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat selalu menyambut baik inisiatif dari masyarakat untuk upaya konservasi.
“Forum Diskusi ini merupakan pijakan bagi semua pihak untuk melanjutkan dan meningkatkan rintisan-rintisan dalam upaya konservasi Harimau Sumatera. Upaya semua pihak yang terlibat dalam upaya koservasi Harimau Sumatera bahkan menjadi semakin bersemangat dengan akan diresmikannya PR-HSD,” kata Drs Toto Indraswanto MSc, Kepala BKSDA Sumatera Barat dalam sambutannya.