ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Terminal Kampung Melayu
Kelompok tersebut sebelumnya juga pernah disebut sebagai dalang di balik serangan teror di Sarinah, Jakarta, pada Januari 2016 lalu.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok ISIS mengklaim serangan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017).
Aksi teror tersebut menewaskan tiga anggota Polri yakni Bripda Taufan, Bripda Ridho Setiawan, dan Bripda Gilang Adinata, saat sedang bertugas.
Selain itu, insiden itu juga mencederai enam anggota Polri dan lima masyarakat sipil.
Serangan tersebut kemudian diklaim oleh ISIS, Kamis (25/5/2017), melalui media pemberitaannya Amaq.
"Serangan terhadap sekelompok polisi di Jakarta itu dilakukan oleh satu dari militan ISIS," demikian pernyatan yang dilansir kelompok intelijen yang mengawasi pergerakan ISIS, SITE.
Pernyataan tersebut tidak dilanjutkan penjelasan detail soal serangan itu.
Klaim tersebut dikatakan kredibel oleh sejumlah pengamat dan diyakini kelompok militan aliansi ISIS di Indonesia, Jamaah Ansharut Daulah (JAD), adalah pihak di balik serangan tersebut.
Kelompok tersebut sebelumnya juga pernah disebut sebagai dalang di balik serangan teror di Sarinah, Jakarta, pada Januari 2016 lalu.
Para pengamat juga berpendapat serangan di Jatinegara itu dipicu oleh serangan-serangan yang diklaim ISIS di Manchester, Inggris, dan Marawi, Filipina, yang terjadi beberapa hari terakhir.
Sebanyak tiga anggota Polri meninggal dunia akibat bom bunuh diri yang dilakukan oleh dua pria terduga teroris.
Bripda Taufan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Bripda Ridho dimakamkan di Lampung, dan Bripda Gilang dimakamkan di Klaten.
Ledakan juga mencederai enam anggota Polri dan lima masyarakat sipil dan dirawat di RS Premier Jatinegara, RS Budi Asih dan RS Polri Kramatjati. (Straits Times/Indian Express)