Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuasa Hukum Rizieq Shihab: Bandara Bisa Lumpuh Jika Dia Dijemput Paksa dari Arab Saudi

"Tolong dipakai ya kartu persnya. Takut ada penyusup, soalnya ini pertama kali wartawan bisa kesini," ujar seorang anggota FPI.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kuasa Hukum Rizieq Shihab: Bandara Bisa Lumpuh Jika Dia Dijemput Paksa dari Arab Saudi
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Pengacara Habib Rizieq, Eggi Sudjana di kediaman Rizieq, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah bercat putih berpelataran tidak lebih dari 1,5x4 tersebut mendadak ramai oleh awak media dan beberapa pria berseragam putih dengan atribut Front Pembela Islam (FPI) jelang waktu berbuka puasa, Senin (29/5/2017).

Di depan pintu dengan kusen berwarna kuning pudar tersebut terdapat plang nama hitam bertuliskan "Rizieq Shihab" dengan aksara Arab. Rumah tersebut adalah milik pimpinan FPI yang berada di Jln Petamburan III, Jakarta Pusat.

Tim kuasa hukum yang diketuai oleh Eggi Sudjana langsung menggelar konferensi pers mendadak setelah Rizieq Shihab ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kasus percakapan berunsur pornografi dirinya dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein.

Polisi beralasan telah memiliki dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan Rizieq Shihab. Dua alat bukti itu berupa percakapan melalui WhatsApp dan ponsel genggam yang diduga milik Rizieq.

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi melangsungkan gelar perkara sekitar pukul 12.00 WIB.

Konferensi pers yang diadakan oleh tim kuasa hukum ini dilaksanakan cukup tertutup. Para pewarta diminta oleh anggota FPI untuk menunjukan identitas pers.

Berita Rekomendasi

Mereka beralasan untuk menghindari penyusup yang ingin memanfaatkan suasana. Menurut anggota FPI, ini pertama kalinya media dapat berada d8 rumah Rizieq Shihab.

"Tolong dipakai ya kartu persnya. Takut ada penyusup, soalnya ini pertama kali wartawan bisa kesini," ujar seorang anggota FPI.

Penetapan tersangka ini langsung disangkal oleh tim kuasa hukum. Menurut Eggi, Rizieq Shihab tidak dapat ditingkatkan statusnya sebagai tersangka.

"Dia tidak melakukan itu. Jangankan jadi tersangka jadi saksi saja tidak mungkin," ujar Eggi dalam konferensi persnya.

Eggi beralasan bahwa Rizieq Shihab tidak mengetahui, melihat, mendengar, dan tidak melakukan perbuatan tersebut. Sehingga secara hukum, Rizieq Shihab bahkan tidak bisa ditetapkan sebagai saksi.

Penetapan tersangka ini membuka peluang bagi Mabes Polri untuk menjemput paksa Rizieq Shihab yang saat ini berada di tanah suci Mekkah, Arab Saudi.

Polisi bisa memanggil Rizieq Shihab melalui interpol dengan mekanisme Red Notice atau permintaan penangkapan terhadap seseorang yang ditetapkan sebagai buron. Sebelumnya Rizieq Shihab dua kali mangkir dalam pemeriksaan polisi kala dirinya masih berstatus saksi.

Pada panggilan pertama 25 April 2017, Rizieq berdalih sedang melaksanakan ibadah umrah. Dirinya kemudian juga ke Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menyelesaikan studinya dan kembali lagi ke Arab Saudi.

Eggi mengatakan bahwa Rizieq Shihab tetap akan berada di Arab Saudi untuk meredam gejolak para pendukungnya. Menurut Eggi, jika Rizieq dijemput paksa, bandara bisa lumpuh jika dirinya jadi dijemput paksa.

"Apalagi kalau habib (Rizieq Shihab) pulang. Jutaan orang datang. Bandara bisa ketutup," tegas Eggi.

Eggi mengatakan bahwa hal tersebut bisa menjadi masalah internasional. Jika Rizieq Shihab dipaksakan untuk pulang.

Dirinya mengkhawatirkan bahwa hal ini dilakukan berdasarkan kesepakatan antara tim kuasa hukum, para ulama, dan Rizieq Shihab.

Rizieq sendiri sebenarnya ingin kembali ke Indonesia. Namun dirinya tidak ingin terjadi konflik.

"Padahal dia kalau sudah bicara kejantanannya dia maunya melawan saja, tapi kita melihat jangan. Karena bagaimana meredam radikalisasi ini yang tidak bisa terprogram dengan baik seperti ini," kata Eggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas