17 WNI Berhasil Dievakuasi dari Marawi dan Sultan Naga Dimaporo Filipina
KBRI) Manila dan KJRI Davao berkoordinasi dengan otoritas keamanan Filipina telah berhasil mengevakuasi 17 WNI dengan selamat dari wilayah konflik.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao berkoordinasi dengan otoritas keamanan Filipina telah berhasil mengevakuasi 17 WNI dengan selamat dari wilayah konflik di Filipina Selatan.
11 WNI dievakuasi dari Marantao (20 km dari Marawi City), Provinsi Lanao del Sur dan 6 WNI dari Sultan Naga Dimaporo, Provinsi Lanao del Norte.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, 17 WNI tersebut dibawa ke bandara aman terdekat, Bandara Lagundingan, Mindanao Utara, untuk diterbangkan ke Davao City.
Evakuasi dilakukan oleh 2 tim berbeda setelah Menlu RI mendapat jaminan keamanan dari Pemerintah Filipina untuk dilakukannya evakuasi.
Baca: Surat Perintah Penangkapan Rizieq Shihab Sudah Dikirim kepada Keluarganya
Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat dan berlangsung selama satu hari.
Evakuasi sempat tertunda beberapa hari karena situasi keamanan yang dianggap belum kondusif.
Proses evakuasi berawal dari diterimanya informasi mengenai 16 WNI anggota Jamaah Tabligh dan 1 WNI yang menetap di Marawi yang terjebak di tengah konflik.
Baca: Eni Kaget Putranya Dicari Polisi Filipina
Setelah memverifikasi status 17 WNI tersebut serta lokasi keberadaan mereka, Menlu RI memerintahkan agar KBRI Manila dan KJRI Davao melakukan upaya untuk mengevakuasi 17 WNI tersebut ke wilayah aman.
Saat ini ke 17 WNI saat ini berada di KJRI Davao dan akan segera dipulangkan ke Indonesia.
Menlu RI memantau proses evakuasi dari waktu ke waktu untuk memastikan proses berjalan dengan aman dan selamat.