Bertobat, Eks Teroris Mengaku Pernah Diracun Dua Kali di Penjara
Bekas terpidana 10 tahun terorisme itu mengaku pernah mendapat dua ancaman yang membahayakan nyawanya
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meninggalkan dunia terorisme bukanlah hal mudah bagi Sofyan Tsauri.
Bekas terpidana 10 tahun terorisme itu mengaku pernah mendapat dua ancaman yang membahayakan nyawanya karena memilih bertobat.
"Masih tetap. Saya dua kali diracun di dalam sel penjara. Di LP Cipinang itu diracun dari makanan oleh mereka. Tapi alhamdulilah (selamat)," kata Sofyan saat ditemui usai diskusi bertajuk 'Membedah Revisi Undang-Undang Terorisme' di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/6/2017).
Menurut Sofyan, bekas rekan-rekannya dulu di dunia terorisme menginginkan nyawa dia karena dia dianggap murtad dari perjuangan.
"Iya lah. Dianggapnya saya murtad dari perjuangan, lemah dari perjuangan," kata dia.
Selain ancaman dari bekas kolega, Sofyan mengaku menjalani hidup sebagai bekas teroris bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya, stigma orang berbahaya itu melekat di masyarakat.
"Memang enggak mudah melawan stigma. Tapi akan saya lawan stigma itu dengan reputasi kita. Kita bisa kembali kepada masyarakat, kita tidak lagi berbahaya," kata dia.
Sofyan mengaku dulunya adalah bagian dari Jaringan Terorisme Al Qaeda.
Dia menjalani pidana penjara enam tahun.
Sofyan dulunya adalah anggota Brimob Polri dan pernah bertugas di Aceh.