Survei SMRC: ISIS Lebih Populer dari HTI yang Dibentuk Sejak Tahun 80-an
Masyarakat Indonesia lebih mengenal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ketimbang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat Indonesia lebih mengenal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ketimbang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Hal tersebut sesuai dengan hasil survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
"ISIS lebih populer daripada HTI yang sudah bekerja bekerja di sini sejak tahun 1980-an, cukup lama," kata Saiful Mujadi, pendiri SMRC di Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2017).
Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia atau awareness dibentuknya khilafah sebagai cita-cita ISIS, menjadi satu faktor tingginya informasi.
Sebanyak 28,2 persen responden tahu mengenai HTI sementara yang mengenal soal ISIS sebanyak 66,4 persen.
"ISIS lebih populer walaupun di sini organisasinya nggak ada," katanya.
Masyarakat kemungkinan mengatahui kebaradaan ISIS lewat media massa atau teman.
"Angka ini cukup mengejutkan dan membuktikan ISIS dikenal luas dan populer," ujar Saiful.
Saiful mengatakan, HTI dan ISIS memiliki kesamaan.
Dengan begitu, banyak warga Indonesia menolak keberadaan mereka.
Selain itu, mereka juga ada yang mendukung upaya pemerintah untuk membubarkan HTI dari NKRI.
"Hampir semuanya tidak setuju. Yang setuju hanya tiga persen. 9 dari 10 rakyat Indonesia nggak mendukung gagasan khilafah yang diperjuangan ISIS atau organisasi sejenis," kata Saiful.
Lebih jauh, Saiful menilai kedua kelompok tersebut bisa diperlemah jika terjadi kondisi Indonesia dari segi ekonomi, politik, hukum, keamanan, dan kinerja kepemimpinan nasional membaik.
"Memburuknya faktor-faktor tersebut bisa memperkuat dukungan pada HTI," katanya.
Untuk diketahui, survei dilakukan terhadap warga yang berumur 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah.
Responden dipilih dengan cara multiple random sampling.
Dalam survei ini 1.500 orang responden dilibatkan, sementara pengambilan data dilakukan pada tanggal 14 sampai 20 Mei 2017.
Margin of error survei yang dilakukan SMRC sebesar 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.