Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditanya soal Rizieq, Kapolda: Lebih Baik Jelaskan di Pengadilan

Polda Metro Jaya telah menetapkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai tersangka dugaan percakapan berunsur pornografi.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Ditanya soal Rizieq, Kapolda: Lebih Baik Jelaskan di Pengadilan
KOMPAS IMAGES
Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab saat bersaksi di sidang kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang digelar PN Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (28/2/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menetapkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebagai tersangka dugaan percakapan berunsur pornografi. Namun, hingga kini Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi.

"Menurut saya beliau kan seorang WNI,yang saya tahu beliau taat hukum saya yakin beliau akan kembali. Kalau nggak salah hadapi saja itu," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan usai menghadiri buka puasa di kediaman Setya Novanto, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Iriawan mengatakan kasus tersebut akan diuji di pengadilan apakah Rizieq bersalah atau tidak. Ia menuturkan polisi tidak menentukan salah atau tidak.

"Kita hanya mengumpulkan bukti dilengkapi baru diserahkan ke kejaksaan, kejaksaan nyatakan lengkap P-21 (berkas lengkap) maka pengadilan menentukan," kata Jenderal Bintang Dua itu.

Iriawan menuturkan pengadilan menjadi tempat yang baik bagi Rizieq membeberkan bukti-bukti bahwa dirinya tidak bersalah.

"Jangan dihambat tak bisa diperiksa, kumpulkan massa. Lebih baik dihadapi gentle jelaskan apa adanya nanti di persidangan," kata Iriawan.

Mengenai rencana Rizieq memperpanjang visa di Arab Saudi, Iriawan mempersilakannya. Namun, ia mengingatkan Rizieq publik akan bertanya-tanya alasannya tidak pulang ke tanah air. Iriawan juga mempertanyakan Rizieq akan mengerahkan massa bila pulang ke tanah air.

Berita Rekomendasi

"Teman-teman sudah tahu, terakhir apa langkah kepolisian. Ya (DPO) Kita lihat nanti. Untuk apa pengerahan massa," kata Iriawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas