Menhan Ingatkan Teroris Adalah Musuh Bersama
Ryamizrd Ryacudu, mengaku tidak mau mengomentari, saat ditanya wartawan soal wacana pelibatan TNI
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizrd Ryacudu, mengaku tidak mau mengomentari, saat ditanya wartawan soal wacana pelibatan TNI dalam pemberantasan aksi teror, seperti yang diatur di dalam rancangan revisi Undang-Undang nomor 15 tahun 2003, tentang pemberantasan teroris.
Namun ia mengingatkan, bahwa teroris adalah musuh semua pihak di Indonesia, bukan hanya musuh dari kelompok tertentu saja.
Oleh karena itu penanggulangannya harus dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa hanya ditangani kelompok tertentu saja.
"Saya tidak mau komentari, tapi yang namanya teroris itu adalah musuh manusia, musuk tukang becak, musuh tukang perahu, tukang ojek, jadi semuanya berhak, jadi jangan ditangani si itu-itu saja," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).
Hal senada juga selalu dikatakan ryamizard Ryacudu, dalam setiap pertemuan internasional, bahwa teroris adalah kejahatan bersama, yang tidak bisa ditanggulangi sendirian saja.
"Itu kejahatan bersama, bukan musuh sepotong-sepotong, kadang-kadang kita suka lupa, itu musuh bersama, (termasuk) musuk wartawan," terangnya.
"Yang penting dia musuh bersama, dia ngebom sana ngebom sini. Heran saya, sudah di depan mata kok masih diskusi-diskusi," tegasnya.