Novel Diyakini Akan Terus Bocorkan Kasusnya Kepada Publik
Setelah dua bulan lebih, penanganan kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan belum membuahkan hasil.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dua bulan lebih, penanganan kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan belum membuahkan hasil.
Mantan pengacara Novel, Julius Ibrani, menyebut Novel pastinya frustasi karena pelaku penyerangan terhadapnya belum tertangkap.
"Ini sudah dua bulan lebih ya, saya pikir Novel juga sudah frustasi," ujar Julius kepada wartawan di kantor Indonesia Coruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Minggu (18/6/2017).
Novel disiram air keras April lalu.
Kejadian itu terjadi setelah ia menjalankan ibadah salat subuh di masjid yang terletak tidak jauh dari kediamannya.
Akibat penyiraman tersebut, penyidik KPK itu nyaris buta permanen.
Julius Ibrani menyebut pihak pengacara sudah melakukan penyelidikan mandiri.
Baca: Buka Mulut Soal Keterlibatan Polri, Mantan Pengacara Sebut Novel Frustasi
Kata dia, banyak saksi dan bukti yang menunjukan kehadiran dari empat orang yang berbeda, di lokasi penyiraman Novel, sejak tiga minggu sebelum penyiraman.
"Muka, wajah, motornya itu jelas. Tanya saja warga sekitar, tapi kenapa Polisi belum bisa menindaklanjuti," katanya.
Polisi dengan mudah bisa mengungkap identitas pelaku penembakan terhadap Chandra Kirana Putri (22) di Tangerang, Senin (12/6/2017).
Bahkan Polisi juga bisa dengan mudah membekuk pelau penembakan terhadap Davidson Tantono (31), di kawsan Jakarta Barat, pada Jumat pekan lalu (9/6).
"Sementara ini kasusnya Novel, yang jelas jelas CCTV ada, saksinya lebih banyak, tapi kenapa lama sekali pengungkapannya," ujar Julius Ibrani.
Novel sudah menyampaikan apa yang diketahuinya kepada penyidik polisi.
Menurut Julius, pernyataan Novel kepada majalah Times, bukanlah pernyataan terakhir Novel kepada publik melalui media, terkait kasus yang menimpanya itu.
Jika penanganan kasus penyerangan tidak juga kunjung tuntas oleh Polri, ia meyakini mantan anggota Polri itu akan kembali menyampaikan informasinya langsung kepada publik.
"Bukan yang terakhir, kalau nggak kelar terus menerus, kalau tidak kelar, dia akan memberikan clue (red: petunjuk) kepada publik," katanya.