Jangan Ada Lagi Tragedi 'Brexit' Jilid 2
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Michael Wattimena berharap tragedi di Pintu Tol Brebes atau yang lazim disebut 'Brexit' tidak terulang lagi.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Michael Wattimena berharap tragedi di Pintu Tol Brebes atau yang lazim disebut 'Brexit' tidak terulang lagi saat pelaksanaan mudik lebaran tahun ini.
DPR kata Michael juga tidak akan bosan-bosan mengingatkan dan meminta kepada pemerintah untuk serius memperhatikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat yang hendak mudik merayakan Idul Fitri di kampung halaman masing-masing.
"Utamanya bagaimana mengurangi kemacetan di titik-titik tertentu hingga begitu panjang 15 KM tidak terulang kembali pada tahun ini. Untuk mengatasi dan solusi adanya jalur alternatif sehingga tidak terjadi penumpukan. Karena itu penambahan tol dapat mengurangi kemacetan dan penumpukan kedaraaan," ujar Michael.
Menurut Michael tiga stakeholder yang berhubungan dengan tradisi mudik seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Korlantas Kepolisian harus terus menerus bersinergi dan bersatu padu memperhatikan keselamatan dan kenyamanan para pemudik.
"Ketiga lembaga tersebut sangat berkaitan dengan arus mudik dan juga selaku mitra kerja Komisi V DPR. Tentunya DPR berharap semua pihak berpadu satu untuk memperhatikan keselamatan dan kenyamanan para saudara muslim yang akan pulang kampung untuk bertemu dengan sanak saudara," tegas Michael Wattimena.
Politisi Partai Demokrat itu juga berharap sarana dan prasarana yang ada saat ini sudah siap dipergunakan dengan baik dan tidak ada kendala apapun.
"Tentunya segala persiapan harus berjalan dengan baik, seperti adanya sarana dan prasarana tempat istirahat yang memadai, lintas perjalanan yang sudah rapi tidak berlubang, penerangan dan rambu-rambu jalan serta pengaturan lajur lalu lintas oleh pihak Korlantas berjalan dengan baik," kata Michael.
Disisi lain Ketua Koordinasi Kemaritiman DPP Partai Demokrat ini mengaprasiasi langkah pemerintah seperti yang dilakukan Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri yang begitu intens memantau segala persiapan jalur-jalur yang dilalui pemudik.
Selain itu pula Komisi V meminta kepada maskapai penerbangan dan pihak Bandara agar pula memperhatikan keselamatan penumpang yang menggunakan jalur udara.
"Semua pihak baik yang berhubungan Darat, Udara dan Laut agar memperhatikan keselamatan para penumpang. Kita harapkan jalur fungsional dapat memberikan solusi bagi para pemudik pada masa Lebaran tahun 2017 ini. Dan kita berharap Kementerian Perhubungan bersama Korlantas Polri juga akan membantu mengarahkan dimana titik kemacetan arus mudik tahun ini," kata Michael.
Fokus Tol Pemalang
Sementara itu Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengantisipasi lonjakan kendaraan bermotor saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.
Baca: Komisi V DPR Minta Pemerintah Atasi Lima Persoalan saat Mudik Lebaran
Jalan Tol Pejagan-Pemalang via Brebes Exit (Brexit), Jawa Tengah, menjadi pusat perhatian.
Berkaca insiden satu tahun lalu, terjadi insiden tragis di keluar pintu Tol Brebes Timur. Sekitar 1 Juli 2016, terjadi kemacetan di pintu tol.
Ini menyebabkan kendaraan bermotor berhenti lebih dari 20 jam.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya 17 orang meninggal dunia selama periode 29 Juni sampai 5 Juli.
Untuk menghindari terjadinya kemacetan di Brebes Timur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menambah ruas jalan tol fungsional yang dapat dilalui pemudik dari Brebes Timur sampai Weleri sepanjang 110 kilometer.
"Brebes itu akan ada kemacetan yang lumayan. Tidak akan dan tidak mungkin seperti peristiwa Brexit karena memang sudah ada tol fungsional sepanjang 110 km. Itu akan jauh bisa mengurai," tutur Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Untuk menanggulangi kemacetan dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Polri mengadakan Operasi Ramadniya mulai 19 Juni-4 Juli 2017 mendatang.
Sebagai upaya membantu warga, aparat kepolisian mempersiapkan posko-posko bersama di sejumlah rest area.
Posko bersama itu merupakan gabungan dari Polri, TNI, Badan SAR Nasional, dan kementerian terkait.
Untuk tenaga kesehatan, kata dia, Kementerian Kesehatan bersama dengan Basarnas sudah menyiapkan sejumlah personel bersama kendaraan roda dua, ambulans, dan helikopter.
"Jadi mudah-mudahan tidak ada lagilah horor brexit itu," kata Tito Karnavian.
Untuk bahan bakar kendaraan bermotor, PT Pertamina sudah menyiagakan mobil-mobil tangki di rest area.
Berbagai bahan bakar diperjualbelikan, meliputi solar, premium, dan pertamax. Selain itu, ada pasukan sepeda motor yang membawa tiga tangki masing-masing 10 liter.
Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga (PN) memastikan keamanan dan kelancaran distribusi bahan bakar minyak (BBM) di berbagai daerah, khususnya SPBU dan jalur mudik.
Persiapan antara lain membentuk satuan tugas (Satgas) dan mulai tanggal 10 Juni 2017 hingga 10 Juli 2017 untuk memastikan kelancaran operasional yang melibatkan awak mobil tanki (AMT) karyawan PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara, selaku Perusahaan Pemborong Pekerjaan Pengangkutan (4P) di area operasional distribusi BBM Pertamina Patra Niaga.
Upaya lain untuk menjamin kelancaran dan keamanan distribusi BBM selama Idul Fitri 2017 adalah bekerjasama dengan TNI/Polri dan pihak terkait, serta mempersiapkan strategi alih suplai antar BBM untuk memenuhi ketersediaan BBM bagi masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi gangguan operasional yang menghambat dan mengganggu pasokan BBM nasional bagi masyarakat luas.
"Dengan program SATGAS SIAP, kami menjamin kelancaran distribusi BBM bagi masyarakat, khususnya SPBU di jalur padat mudik," tutur Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Rudy Permana.
PT Pertamina telah memastikan stok BBM di atas 20 hari dari kebutuhan normal, sementara PT Pertamina Patra Niaga mengelola sistem distribusi BBM dan memastikan perusahaan 4P menyiapkan karyawannya yang ditugaskan sebagai AMT di seluruh wilayah distribusi.
Selain dari kesiapan AMT, tim SATGAS SIAP! Pertamina Patra Niaga juga menjamin Mobil Tangki yang dipergunakan dalam kondisi siap beroperasi.
Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir akan ancaman kelangkaan BBM karena Pertamina Patra Niaga dan induk perusahaannya PT Pertamina mendapat penugasan negara dalam menjamin kelancaran distribusi BBM. (gle/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.